Analisis Teknikal

Hati-hati! IHSG Sesi II Masih Rawan Koreksi

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 November 2018 13:13
Pola ini mencerminkan IHSG sedang berkonsolidasi atau bersifat netral.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi I dengan melemah 0,94% ke level 5.948,5 poin. Investor lokal dan asing sama-sama melakukan aksi jual hingga penutupan siang ini.

Nilai transaksi mencapai Rp 3,9 triliun, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 309 miliar di semua pasar. Asing masih tercatat membukukan jual bersih Rp 44,7 triliun hingga tahun berjalan.

Hampir semua indeks sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkoreksi, hanya dua sektor yang menguat yakni industri dasar (+0,7%) dan properti (+0,43%) .

Saham PT Astra International Tbk (ASII) terkoreksi 0,29% mendorong sektor aneka industri turun 0,27%. PT Telekomunikasi juga terkoreksi 1,51%, membuat indeks sektor infrastruktur minus 1,28%.
Aksi ambil untung pelaku pasar masih berlanjut, menyusul koreksi hebat yang terjadi pada bursa utama yang ada di Amerika Serikat (AS) pada penutupan pagi tadi.

Meningkatnya kekhawatiran tentang naiknya suku bunga, melambatnya pertumbuhan ekonomi dan ketegangan perdagangan global menyeret bursa saham AS ke zona merah. Dow Jones anjlok 1,56%, S&P 500 longsor 1,66%, dan Nasdaq Composite ambrol hingga 3,03%.


Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG pada sesi II akan kembali melemah berdasarkan analisis secara teknikal, rentang pergerakannya antara 5.975 hingga 5.903.
Sumber: Revinitif
Secara grafik, pergerakan IHSG membentuk pola lilin berputar (spinning candle) disertai ekor panjang di bagian atas dan bawah. Pola ini mencerminkan IHSG sedang berkonsolidasi atau bersifat netral.

Namun demikian, berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan harga (moving average/MA), IHSG kembali bergerak di bawah garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5), artinya indeks kembali dalam tren tertekan dalam jangka pendek.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular