Saham Apple & "FANG" Bablas Turun, Wall Street Kebakaran

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
20 November 2018 06:23
Ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali menjadi pemicu ketegangan di pasar saham Wall Street.
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street rontok pada perdagangan hari pertama pekan ini. Pemicunya adalah kejatuhan saham-saham teknologi di Indeks Nasdaq, yang turun 3% setelah banyak investor meninggalkan saham Apple dan saham teknologi lainnya.

Ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali menjadi pemicu ketegangan di pasar saham Wall Street.

Melansir dari Reuters, indeks seperti The Dow Jone Average turun 1,56% atau kehilangan 395,78 poin menjadi 25.017,44. S&P 500 yang harus kehilangan 45,54 poin atau turun 1,66% menjadi 2.690,73 dan Nasdaq Composite juga harus kehilangan 219,40 poin atau 3,03 persen, menjadi 7.028,48.

Saham Apple turun 4% menjadi 185,86 US Dollar, jika dihitung dari Oktober harga saham ini sudah mengalami penurunan 19,9%. Hal ini disebakan karena proyeksi penjualan yang kurang memuaskan selama liburan berdasarkan laporan sejumlah pemasok. Ini membuat saham sektor tekonologi, yang menjadi salah satu penyusun indeks saham S&P 500 anjlok 3,8%.

Saham FANG Anjlok
Saham "FANG" yang merupakan akronim dari Facebook, Amazon.com, Netflix, dan Google (Alphabet), juga mengalami penurunan tajam.  Facebook anjlok 5,7%, Amazon turun 5,1%, Netflix merosot 5,5%, dan Alphabet turun 3,8%.

Hanya saham dari sekto utilities dan sektor real estate yang berada di zona positif dalam penutupan pasar saham Wall Street semalam.

Presiden Federal Reserve New York  John Williams mengatakan, rencana Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga secara bertahap, mungkin telah menambah tekanan pada saham.

Para investor berharap, kenaikkan suku bunga secara bertahap oleh Bank Sentral AS bisa segera selesai, dengan demikian tekanan di pasar saham bisa sedikit berkurang dan pertumbuhan kembali normal.
(hps/hps) Next Article Wall Street Diramal Akan Liar Beberapa Hari ke Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular