Analisis Teknikal

Dibayangi Aksi Ambil Untung, IHSG Berakhir Koreksi 0,12%

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
19 November 2018 17:21
Pergerakan IHSG bertolak belakang dengan rupiah yang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun mengawali perdagangan dengan menguat 0,27%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus mengakhiri awal pekan dengan melemah 0,12% ke level 6.005. Reli IHSG  terhenti setelah empat hari berturut-turut mengalami penguatan.

Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 6,4 triliun, turun drastis jika dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu yang mencapai Rp 9 triliun. Aksi ambil untung investor lokal terus berlanjut mengingat investor asing justru masih masuk, melakukan pembelian saham senilai Rp 600 miliar di semua pasar.

Pergerakan IHSG bertolak belakang dengan rupiah yang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hingga pukul 16:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.585 di pasar spot, menguat 0,16% jika dibandingkan penutupan kemarin.


Penguatan rupiah terhadap dolar AS mendorong indeks sektor keuangan menguat 0,7%, bersama dengan indeks sektor properti, kedua sektor tersebut menopang pelemahan IHSG untuk tidak jatuh lebih dalam. Sementara ketujuh sektor lainnya terkoreksi dengan sektor infrastruktur melemah paling dalam sebesar 1,43%.
IHSG Masih Rawan Koreksi, Investor Lokal Masih Cenderung JualSumber: Revinitif
Secara teknikal, IHSG kembali dibayangi koreksi seiring dengan terbentuknya pola awan hitam penutup (dark cloud cover) yang memberikan sinyal akan penurunan.

Tren kenaikan IHSG dalam jangka pendek berpotensi terganggu, hal ini tercermin dalam indikator teknikal rerata pergerakan harga (moving average/MA) yang cenderung bergerak turun di bawah garis MA5.

Level 6.000 secara psikologis nampaknya masih sulit dilewati dengan mudah oleh IHSG. Berdasarkan indikator teknikal stochastic slow posisi IHSG saat ini cenderung lebih dekat ke area jenuh beli (overbought). Nampaknya aksi ambil untung menjadi hal yang rasional bagi beberapa investor.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular