
Indeks Hang Seng Ditutup Naik 0,33% saat Jeda Siang
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
16 November 2018 12:33

Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong menguat pada jeda perdagangan Jumat (16/11/2018). Penguatan bursa saham Wall Street yang didorong oleh kenaikan harga saham perusahaan-perusahaan energi jadi pemicu.
Indeks Hang Seng naik 0,33%, atau 86,99 poin, menjadi 26.190,33.
Rilis data ekonomi dari kawasan regional yang positif membuat bursa saham Benua Kuning mampu menguat. Kemarin (15/11/2018), realisasi investasi riil asing di China hingga Oktober 2018 diumumkan tumbuh sebesar 3,3% YoY, mengalahkan capaian periode sebelumnya yang sebesar 2,9% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.
Kemudian pada hari ini, ekspor non-minyak Singapura periode Oktober 2018 diumumkan tumbuh sebesar 8,3% YoY, jauh mengalahkan konsensus yang sebesar 1% YoY.
Di sisi lain, perkembangan mengenai perang dagang AS-China cukup mengkhawatirkan. Financial Times sempat menyebut bahwa Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer telah bertemu dengan para pengusaha dan berjanji untuk menunda pengenaan bea masuk baru kepada China untuk sementara.
Namun, kantor Perwakilan Dagang AS kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyanggah kabar tersebut.
"Tidak ada kehadiran beliau di hadapan para pengusaha dan menyatakan bahwa pengenaan bea masuk ditunda. Kerangka bea masuk masih sesuai dengan rencana. Laporan yang menyebutkan sebaliknya adalah tidak benar," tegas pernyataan tersebut.
Sebagai informasi, pada September 2018 AS resmi mengenakan bea masuk 10% atas importasi produk asal China senilai US$ 200 miliar. Presiden AS Donald Trump kemudian mengancam akan mengenakan bea masuk baru lainnya yang menyasar importasi produk China senilai US$ 267 miliar.
Pada pukul 15:30 WIB, angka pertumbuhan ekonomi Hong Kong periode kuartal-III 2018 akan diumumkan, bersamaan dengan angka tingkat pengangguran periode Oktober 2018.
(hps/hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Indeks Hang Seng naik 0,33%, atau 86,99 poin, menjadi 26.190,33.
Rilis data ekonomi dari kawasan regional yang positif membuat bursa saham Benua Kuning mampu menguat. Kemarin (15/11/2018), realisasi investasi riil asing di China hingga Oktober 2018 diumumkan tumbuh sebesar 3,3% YoY, mengalahkan capaian periode sebelumnya yang sebesar 2,9% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.
Di sisi lain, perkembangan mengenai perang dagang AS-China cukup mengkhawatirkan. Financial Times sempat menyebut bahwa Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer telah bertemu dengan para pengusaha dan berjanji untuk menunda pengenaan bea masuk baru kepada China untuk sementara.
Namun, kantor Perwakilan Dagang AS kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyanggah kabar tersebut.
"Tidak ada kehadiran beliau di hadapan para pengusaha dan menyatakan bahwa pengenaan bea masuk ditunda. Kerangka bea masuk masih sesuai dengan rencana. Laporan yang menyebutkan sebaliknya adalah tidak benar," tegas pernyataan tersebut.
Sebagai informasi, pada September 2018 AS resmi mengenakan bea masuk 10% atas importasi produk asal China senilai US$ 200 miliar. Presiden AS Donald Trump kemudian mengancam akan mengenakan bea masuk baru lainnya yang menyasar importasi produk China senilai US$ 267 miliar.
Pada pukul 15:30 WIB, angka pertumbuhan ekonomi Hong Kong periode kuartal-III 2018 akan diumumkan, bersamaan dengan angka tingkat pengangguran periode Oktober 2018.
(hps/hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Most Popular