
Harga Minyak Anjlok, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 November 2018 11:43

Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong ditutup terkoreksi pada jeda perdagangan, Rabu (14/11/2018), di mana perusahaan-perusahaan energi kembali terpukul menyusul penurunan tajam baru dalam harga minyak.
Indeks Hang Seng melemah 0,13%, atau 34,81 poin, menjadi 25.758,06 yang dipengaruhi harga minyak, seperti dikutip dari AFP.
Pada perdagangan kemarin, harga minyak jenis light sweet (WTI) kontrak pengiriman Desember 2018 anjlok sebesar 7,07% ke level US$ 55,69/barel, sementara harga minyak Brent kontrak pengiriman Januari 2019 anjlok sebesar 6,63% ke level US$ 65,47/barel.
Salah satu faktor penyebab anjloknya harga minyak adalah penolakan dari Trump mengenai rencana pemotongan produksi oleh Arab Saudi.
"Berharap Arab Saudi dan OPEC tidak mengurangi produksi minyak. Harga minyak seharusnya lebih rendah karena (tingginya) pasokan," cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.
Komentar Trump tersebut dikhawatirkan bisa mencegah negara-negara produsen minyak besar lainnya untuk mengadopsi langkah serupa, mengingat pengaruh dari kata-kata Trump terhadap keputusan OPEC di masa lalu.
(hps/hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Indeks Hang Seng melemah 0,13%, atau 34,81 poin, menjadi 25.758,06 yang dipengaruhi harga minyak, seperti dikutip dari AFP.
Pada perdagangan kemarin, harga minyak jenis light sweet (WTI) kontrak pengiriman Desember 2018 anjlok sebesar 7,07% ke level US$ 55,69/barel, sementara harga minyak Brent kontrak pengiriman Januari 2019 anjlok sebesar 6,63% ke level US$ 65,47/barel.
"Berharap Arab Saudi dan OPEC tidak mengurangi produksi minyak. Harga minyak seharusnya lebih rendah karena (tingginya) pasokan," cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.
Komentar Trump tersebut dikhawatirkan bisa mencegah negara-negara produsen minyak besar lainnya untuk mengadopsi langkah serupa, mengingat pengaruh dari kata-kata Trump terhadap keputusan OPEC di masa lalu.
(hps/hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Most Popular