
Harga Minyak Turun, Bursa Hong Kong Ikut Terseret
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 November 2018 11:40

Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong masih bertahan di zona merah saat jeda perdagangan Selasa (13/11/2018). Investor melakukan akumulasi jual saham-saham perusahaan energi dan tercatat mengalami penurunan yang terparah, mengikuti aksi jual di sektor minyak.
Indeks Hang Seng merosot 0,1%, atau 26,69 poin, menjadi 25.606,49. Sedangkan Indeks Komposit Shanghai naik tipis 0,11%, atau 2,94 poin, menjadi 2,633.46.
Pada perdagangan hari Selasa hingga pukul 10.30 WIB, harga minyak jenis brent kontrak Januari 2019 turun 0,93% ke level US$ 69,47/barel. Di waktu yang sama, harga minyak jenis light sweet kontrak Desember 2018 melemah 1,25% ke level US$ 59,18/barel.
Dengan pergerakan itu, harga light sweet yang menjadi acuan di Amerika Serikat (AS) telah melemah 12 hari berturut-turut, yang merupakan reli pelemahan harian terpanjang dalam sejarah. Harga light sweet meninggalkan level psikologis US$ 60/barel, terpuruk ke level terendahnya di tahun ini.
Sementara, harga brent yang menjadi acuan di Eropa juga jatuh semakin dalam ke level di bawah US$ 70/barel, dan kini berada di titik terendahnya sejak awal April 2018, atau dalam 7 bulan terakhir.
(hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Indeks Hang Seng merosot 0,1%, atau 26,69 poin, menjadi 25.606,49. Sedangkan Indeks Komposit Shanghai naik tipis 0,11%, atau 2,94 poin, menjadi 2,633.46.
Pada perdagangan hari Selasa hingga pukul 10.30 WIB, harga minyak jenis brent kontrak Januari 2019 turun 0,93% ke level US$ 69,47/barel. Di waktu yang sama, harga minyak jenis light sweet kontrak Desember 2018 melemah 1,25% ke level US$ 59,18/barel.
Sementara, harga brent yang menjadi acuan di Eropa juga jatuh semakin dalam ke level di bawah US$ 70/barel, dan kini berada di titik terendahnya sejak awal April 2018, atau dalam 7 bulan terakhir.
(hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Most Popular