Sell-Off di Wall Street Menjalar Hingga Asia

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 November 2018 09:18
Pada dini hari tadi, indeks Dow Jones amblas 2,32%, S&P 500 jatuh 1,95%, dan Nasdaq Composite ambrol 2,78%.
Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia kompak dibuka terkoreksi dalam: indeks Nikkei anjlok 1,73%, indeks Shanghai anjlok 1,14%, indeks Hang Seng anjlok 2,11%, indeks Strait Times anjlok 1,31%, dan indeks Kospi anjlok 1,58%.

Sell-off yang terjadi di Wall Street telah menjalar hingga ke Benua Kuning. Pada dini hari tadi, indeks Dow Jones amblas 2,32%, S&P 500 jatuh 1,95%, dan Nasdaq Composite ambrol 2,78%.

Salah satu penyebab ambruknya Wall Street adalah dolar AS yang kelewat perkasa. Pada penutupan perdagangan kemarin (12/11/2018), indeks dolar AS menguat 0,66% ke level 97,542, dimana ini merupakan titik tertinggi sejak pertengahan 2017 silam.

Dolar AS mendapatkan suntikan tenaga dari perkembangan mengenai Brexit yang tak positif, serta prospek kenaikan suku bunga acuan oleh the Federal Reserve pada bulan Desember.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 12 November 2018, kemungkinan bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25bps pada pertemuan bulan depan adalah sebesar 75,8%.

Dolar AS yang kelewat perkasa akan menyulitkan perusahaan-perusahaan di Negeri Paman Sam yang banyak mengekspor keluar negeri, sehingga profitabilitasnya menjadi dikhawatirkan.

Lebih lanjut, perang dagang dengan China belum menunjukkan tanda-tanda akan selesai pasca dialog tingkat tinggi antara AS dengan China terkait diplomasi dan pertahanan yang digelar menjelang akhir pekan lalu di Washington tak membuahkan hasil positif.

Pada pukul 15:00, data pertumbuhan penyaluran kredit per Oktober 2018 di China akan diumumkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular