Jepang Siapkan Stimulus Rp 1.290 Triliun, Buat Apa?

Rehia Indrayanti Beru Sebayang, CNBC Indonesia
09 November 2018 21:09
Stimulus itu untuk mengimbangi dampak buruk kenaikan pajak penjualan.
Foto: Pembangunan konstruksi Wisma Atlet untuk Olimpiade Tokyo 2020, yang akan berfungsi sebagai apartemen tempat tinggal setelah Olimpiade di Tokyo, Jepang, 27 September 2018. REUTERS / Toru Hanai
Tokyo, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan paket stimulus senilai sekitar 10 triliun yen (US$ 87,87 miliar alias setara Rp 1.290,35 triliun). Stimulus itu untuk mengimbangi dampak buruk kenaikan pajak penjualan dan belanja publik tahun depan setelah terjadi serangkaian bencana alam.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (9/11/2018), sebagian dana akan digunakan untuk mewujudkan langkah-langkah yang sebelumnya diumumkan sebagai keringanan pajak untuk pembelian mobil dan belanja untuk membantu rumah tangga berpendapatan rendah.

Pemerintah juga condong untuk membelanjakan lebih banyak dana untuk infrastruktur dan pencegahan bencana. Ini karena beberapa pejabat khawatir tentang perlunya sesuatu untuk mengimbangi meningkatnya risiko global, kata sumber-sumber, yang menolak untuk diidentifikasi karena paket tersebut belum difinalisasi.

Pemerintah mungkin akan menjalankan program ini selama lebih dari satu tahun, kata sumber tersebut. Pajak penjualan nasional dijadwalkan naik menjadi 10% pada Oktober 2019 dari 8% saat ini.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah mengatakan dia akan mengecualikan makanan dan beberapa barang sehari-hari dari kenaikan pajak. Hal itu diharapkan dapat meminimalisir tekanan, tetapi masih ada banyak kekhawatiran kenaikan pajak akan menghancurkan belanja dan sentimen konsumen.

Kenaikan pajak bisa merugikan warga sekitar 5,6 triliun yen, menurut perkiraan dari Bank of Japan. Beberapa pejabat ingin menerapkan langkah-langkah untuk mengimbangi beban ini sebanyak mungkin, kata sumber tersebut.

Selain itu, paket stimulus dapat meningkatkan kekhawatiran tentang beban utang publik Jepang, yang sudah menjadi yang terburuk di antara negara-negara ekonomi besar, dua kali lipat dari ukuran ekonominya yang US$ 5 triliun.


(miq/miq) Next Article Lagi Loyo, Jepang Siapkan Paket Fiskal Rp 1.671 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular