
Ramai Sentimen Negatif, Reli Obligasi Bisa Berhenti
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
09 November 2018 09:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi hari ini diprediksi akan melemah akibat dihimpit sentimen negatif dari eksternal dan domestik, dan dapat menghentikan reli harga yang terjadi sejak pekan lalu.
"Faktor negatif utamanya didorong faktor global diantaranya sentimen hawkish pasca pertemuan FOMC semalam, proyeksi melambatnya pertumbuhan ekonomi AS dan Kawasan Euro khususnya Italia, serta terus membaiknya sektor tenaga kerja AS," ujar analis fixed income PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono dalam risetnya pagi ini (9/11/18).
Dia menambahkan faktor berlanjutnya normalisasi suku bunga acuan The Fed (FFR) di tengah proyeksi melambatnya ekonomi AS juga menaikkan risiko pasar modal global. Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 2%-2,25%, Kamis (8/11/2018).
Risiko pasar global tersebut, tuturnya, tercermin dari kenaikan CBOE Volatility Index (VIX) sebesar 2,20% ke level 16,72 poin.
Ekses lain adalah kenaikan yield obligasi global yang diikuti dengan kenaikan indeks dolar AS yang pada akhirnya berpotensi mendorong kenaikan yield SBN dan depresiasi rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, lanjut Dhian, sentimen negatif dari domestik diperkirakan berasal dari proyeksi melebarnya defisit neraca transaksi berjalan (CAD) Indonesia per kuartal III-2018 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang akan dirilis sore nanti.
Konsensus memperkirakan terjadi pelebaran defisit neraca transaksi berjalan di kuartal III-2018 ke level 3,48% PDB dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 3,04% PDB.
Sementara itu, Dhian memprediksi defisit neraca transaksi berjalan Indonesia per kuartal III-2018 bisa menyentuh level 3,56% PDB.
Untuk itu, dia menyarankan investor untuk transaksi cepat dalam jangka pendek (short-term) beberapa seri yang tergolong likuid, didasarkan pada proyeksi turunnya harga SBN di pasar sekunder pada hari ini dan awal pekan depan (Senin) akibat rilis data defisit neraca transaksi berjalan.
"Kami menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu pada perdagangan hari ini."
Berikut prediksi Dhian untuk seri acuan hari ini:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%
"Faktor negatif utamanya didorong faktor global diantaranya sentimen hawkish pasca pertemuan FOMC semalam, proyeksi melambatnya pertumbuhan ekonomi AS dan Kawasan Euro khususnya Italia, serta terus membaiknya sektor tenaga kerja AS," ujar analis fixed income PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono dalam risetnya pagi ini (9/11/18).
Dia menambahkan faktor berlanjutnya normalisasi suku bunga acuan The Fed (FFR) di tengah proyeksi melambatnya ekonomi AS juga menaikkan risiko pasar modal global. Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 2%-2,25%, Kamis (8/11/2018).
Ekses lain adalah kenaikan yield obligasi global yang diikuti dengan kenaikan indeks dolar AS yang pada akhirnya berpotensi mendorong kenaikan yield SBN dan depresiasi rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, lanjut Dhian, sentimen negatif dari domestik diperkirakan berasal dari proyeksi melebarnya defisit neraca transaksi berjalan (CAD) Indonesia per kuartal III-2018 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang akan dirilis sore nanti.
Konsensus memperkirakan terjadi pelebaran defisit neraca transaksi berjalan di kuartal III-2018 ke level 3,48% PDB dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 3,04% PDB.
Sementara itu, Dhian memprediksi defisit neraca transaksi berjalan Indonesia per kuartal III-2018 bisa menyentuh level 3,56% PDB.
Untuk itu, dia menyarankan investor untuk transaksi cepat dalam jangka pendek (short-term) beberapa seri yang tergolong likuid, didasarkan pada proyeksi turunnya harga SBN di pasar sekunder pada hari ini dan awal pekan depan (Senin) akibat rilis data defisit neraca transaksi berjalan.
"Kami menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu pada perdagangan hari ini."
Berikut prediksi Dhian untuk seri acuan hari ini:
Seri acuan | Harga | Yield | Harga | Yield | |
FR0063 | 91,20 | (7,98%) | - | 91,55 | (7,89%) |
FR0064 | 87,00 | (8,11%) | - | 87,50 | (8,03%) |
FR0065 | 85,25 | (8,40%) | - | 86,00 | (8,30%) |
FR0075 | 90,30 | (8,53%) | - | 91,30 | (8,42%) |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%
Most Popular