
Dinamika Ekonomi Global Tinggi, Rupiah Bak Roller Coaster
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
08 November 2018 15:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menilai penguatan nilai rupiah lawan dolar AS cukup baik dan membawa dampak positif. Bahkan, jika dibanding dengan mata uang lain penguatan nilai rupiah yang paling tinggi, sehingga layak menyandang gelar 'Raja Asia'.
Padahal, pada pekan sebelumnya, dan sejak awal tahun 2018, rupiah terdepresiasi cukup dalam.
Hal ini terjadi karena dinamika atau gejolak ekonomi global cukup tinggi. Naik-turunnya nilai rupiah bak 'roller coaster'.
"Penguatan rupiah-kan seminggu ini baik, bahkan kemarin sempat Rp 14.590/US$ ya, walaupun rilis BPS kemarin growth di kuartal III-2018 agak turun sedikit, tapi masih jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Dengan kondisi global seperti ini-kan, dinamikanya sangat tinggi sekali untuk nilai tukar rupiah," jelas Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono di Kantor Kementrian Perekonomian RI, Kamis (8/11/2018).
Meskipun gejolak ekonomi global membuat nilai rupiah bak 'roller coaster', Susiwijono optimistis, penguatan rupiah akan terjaga.
Hal ini tentu bukan tanpa alasan, menurutnya, jika dilihat dari berbagai indikator makro, perekonomian Indonesia cukup baik.
"Kalau kita simpulkan dari berbagai indikator makro yang ada, kita tetap optimis kalau fundamental ekonomi kita cukup kuat, makro kita cukup sehat, mudah-mudahan ini sentimen untuk penguatan rupiah akan terjaga. Bahkan hari ini atau kemarin, penguatan rupiah merupakan nilai yang paling tinggi, sehingga kita paling kuat dibanding valas lain terhadap dollar," kata Susiwijono.
(dru) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Padahal, pada pekan sebelumnya, dan sejak awal tahun 2018, rupiah terdepresiasi cukup dalam.
Hal ini terjadi karena dinamika atau gejolak ekonomi global cukup tinggi. Naik-turunnya nilai rupiah bak 'roller coaster'.
Meskipun gejolak ekonomi global membuat nilai rupiah bak 'roller coaster', Susiwijono optimistis, penguatan rupiah akan terjaga.
Hal ini tentu bukan tanpa alasan, menurutnya, jika dilihat dari berbagai indikator makro, perekonomian Indonesia cukup baik.
"Kalau kita simpulkan dari berbagai indikator makro yang ada, kita tetap optimis kalau fundamental ekonomi kita cukup kuat, makro kita cukup sehat, mudah-mudahan ini sentimen untuk penguatan rupiah akan terjaga. Bahkan hari ini atau kemarin, penguatan rupiah merupakan nilai yang paling tinggi, sehingga kita paling kuat dibanding valas lain terhadap dollar," kata Susiwijono.
(dru) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Most Popular