
Bursa Hong Kong Menguat Hampir 1% Saat Jeda
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
08 November 2018 11:53

Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa Hong Kong Rally hampir 1% di perdagangan Kamis pagi (8/11/2018), dinamika politik yang terjadi di Washington, yang membuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak mungkin menerapkan berbagai tindakan untuk mendongkrak inflasi yang bisa menyebabkan kenaikan tingkat suku bunga naik.
Indeks Hang Seng melonjak 0,96%, atau 251,21 poin menjadi 26.398,90.
Selain dari AS, sentimen positif untuk rally bursa juga dipengaruhi oleh rilis data perdagangan China pada hari Kamis (8/11/2018), di mana dilaporkan angka ekspor dan impor untuk bulan Oktober lebih besar dari perkiraan, Administrasi Umum Bea Cukai negara itu melaporkan.
Keseluruhan surplus perdagangan China adalah US$ 34,01 miliar (sekitar RP 497 triliun) untuk Oktober, lebih rendah dari US$ 35 miliar yang diperkirakan ekonom.
Ekspor dalam mata uang dolar naik 15,6% dari tahun lalu di bulan Oktober, melampaui perkiraan pertumbuhan ekonom sebesar 11% yang disurvei oleh Reuters. Ekspor September tumbuh 14,5% tahun ini.
Impor berdenominasi dolar sementara itu naik 21,4% dari tahun lalu, melampaui perkiraan yang sebesar 14%. Impor September tumbuh 14,3% per tahun, melansir Reuters.
(hps/hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Indeks Hang Seng melonjak 0,96%, atau 251,21 poin menjadi 26.398,90.
Selain dari AS, sentimen positif untuk rally bursa juga dipengaruhi oleh rilis data perdagangan China pada hari Kamis (8/11/2018), di mana dilaporkan angka ekspor dan impor untuk bulan Oktober lebih besar dari perkiraan, Administrasi Umum Bea Cukai negara itu melaporkan.
Ekspor dalam mata uang dolar naik 15,6% dari tahun lalu di bulan Oktober, melampaui perkiraan pertumbuhan ekonom sebesar 11% yang disurvei oleh Reuters. Ekspor September tumbuh 14,5% tahun ini.
Impor berdenominasi dolar sementara itu naik 21,4% dari tahun lalu, melampaui perkiraan yang sebesar 14%. Impor September tumbuh 14,3% per tahun, melansir Reuters.
(hps/hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Most Popular