Riset Bank Mandiri: Jaga CAD dengan Kurangi Impor

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
06 November 2018 19:29
Dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memberi dampak buruk bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memberi dampak buruk bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Sejak AS dan China saling mengenakan bea masuk, investor terpaksa cari aman.

Aliran dana asing dari negara berkembang pun cenderung keluar. Ketika hal ini terjadi, dampak yang paling terlihat adalah pelemahan nilai tukar rupiah.
 

Sejak awal tahun, rupiah terdepresiasi hingga 9% lebih dan berada di level Rp 14.800/US$. Pada penutupan hari selasa (6/11/2018), US$ 1 ditutup pada level Rp 14.800 di pasar spot. Rupiah melemah 1,17% dibandingkan perdagangan hari kemarin 



Rupiah bergerak dari level Rp 13,565/US$ ke Rp 14.800/US$ atau terdapat depresiasi hingga Rp 1.300/US$. Pelemahan rupiah memberikan dampak buruk. Dalam sejak kuartal I hingga II 2018, defisit transaksi berjalan terdapat Produk Domestik Bruto (PDB) cukup dalam. Pada kuartal I defisit mencapai 2,3% dari PDB, sementara di kuartal II lebih dalam yaitu 3% dari PDB. 

Riset yang dilakukan Bank Mandiri, Selasa (6/11/2018) merinci apa yang bisa dilakukan Indonesia, salah satunya dengan mengurangi impor. Data yang didapatkan dari riset tersebut memperlihatkan impor barang baku dan modal cukup tinggi, yaitu 75% dan 15,8%. Tingginya impor menyebabkan neraca perdagangan Indonesia pada tahun ini cenderung defisit.  



Sejak awal tahun, neraca perdagangan hanya surplus di Maret, Juni dan September 2018. Ketika variabel ini lebih didominasi defisit, maka memberikan peluang defisit transaksi berjalan besar.  

Namun mengurangi impor bisa membahayakan kelangsungan industri di Indonesia. Pasalnya, mayoritas bahan baku yang didapatkan berasal dari impor.  Untuk itu, pemerintah harus concern mengenai hal tersebut, utamanya menelurkan kebijakan yang mampu mengurangi impor namun tetap menjaga keberlangsungan industri. Terlebih pelemahan rupiah masih akan terjadi selama perang dagang antara AS dan China terus berlangsung.




(alf/alf) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular