
Aksi Beli Saham Pasca Perdagangan Angkat IHSG ke Zona Hijau
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
06 November 2018 17:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan di zona hijau dengan kenaikan 0,06% ke level 5.923,93 poin. Hari ini, Selasa (6/11/2018), aksi beli selektif pelaku pasar di sektor keuangan, konsumer dan perdagangan saat sesi pasca perdagangan berhasil mengangkat IHSG ke zona hijau.
Aksi investor asing dengan membeli saham berkapitalisasi besar senilai Rp 1,06 triliun juga menambah performa kenaikan IHSG. Saham yang banyak dikoleksi asing antara lain: BBCA (Rp 314 miliar), BBRI (Rp 90 miliar), ASII (Rp 87 miliar), GGRM (Rp 74 miliar) dan BMRI (Rp 54 miliar). Nilai transaksi tercatat Rp 7,5 triliun dengan volume sebanyak 7,7 miliar unit saham.
Performa IHSG senada dengan bursa utama kawasan Asia yang menguat: indeks Nikkei naik 1,3%, indeks Kospi naik 0,46%, indeks Hang Seng naik 0,68% dan ASX naik 0,38%.
(roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Aksi investor asing dengan membeli saham berkapitalisasi besar senilai Rp 1,06 triliun juga menambah performa kenaikan IHSG. Saham yang banyak dikoleksi asing antara lain: BBCA (Rp 314 miliar), BBRI (Rp 90 miliar), ASII (Rp 87 miliar), GGRM (Rp 74 miliar) dan BMRI (Rp 54 miliar). Nilai transaksi tercatat Rp 7,5 triliun dengan volume sebanyak 7,7 miliar unit saham.
Indeks sektor keuangan yang merupakan pemilik bobot terbesar IHSG mengalami kenaikan 0,74%, menjadikan sektor penyumbang poin terbesar diantara sektor lainnya. Hal ini dirasa wajar karena rupiah menguat cukup kencang.
Hingga pukul 16:00 WIB, US$1 ditutup pada level Rp 14.800 di pasar spot. Rupiah menguat 1,17% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Secara teknikal, Pergerakan IHSG kembali mendekati level psikologis 6.000 sebagai level penghalang harga naiknya (resistance). Mengawali perdagangan dengan menguat 0,37% kemudian cenderung menguat hingga 0,67%, penguatannya seakan hilang hingga memasuki zona merah dan terkoreksi 0,37% pada sesi II.
Polanya membentuk lilin hitam pendek (short black candle), meskipun mengindikasikan adanya penurunan, namun sifatnya kurang kuat.
Untuk perdagangan esok hari, pelaku pasar perlu mencermati data cadangan devisa Indonesia untuk bulan Oktober, rencananya Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan pukul 17:00 WIB. kami perkirakan cadangan devisa tidak akan mengalami penurunan yang cukup berarti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Hingga pukul 16:00 WIB, US$1 ditutup pada level Rp 14.800 di pasar spot. Rupiah menguat 1,17% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Secara teknikal, Pergerakan IHSG kembali mendekati level psikologis 6.000 sebagai level penghalang harga naiknya (resistance). Mengawali perdagangan dengan menguat 0,37% kemudian cenderung menguat hingga 0,67%, penguatannya seakan hilang hingga memasuki zona merah dan terkoreksi 0,37% pada sesi II.
![]() |
Polanya membentuk lilin hitam pendek (short black candle), meskipun mengindikasikan adanya penurunan, namun sifatnya kurang kuat.
Untuk perdagangan esok hari, pelaku pasar perlu mencermati data cadangan devisa Indonesia untuk bulan Oktober, rencananya Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan pukul 17:00 WIB. kami perkirakan cadangan devisa tidak akan mengalami penurunan yang cukup berarti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular