BI: Rupiah Bisa Lebih Kuat dari Rp 14.700-14.800/US$

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
06 November 2018 15:58
BI memandang level rupiah yang sempat berada di Rp 15.200/US$ jauh di bawah nilai kewajaran atau undervalued.
Foto: Nanang BI
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memandang levelĀ rupiah yang sempat berada di Rp 15.200/US$ dalam beberapa waktu kemarin jauh di bawah nilai kewajaran atau undervalued.

Kondisi ekonomi global menjadi penyebab utama rupiah terdepresiasi.

"Rp 15.200 per dolar AS itu posisi yang sudah undervalued. Tapi dilihat sampai saat ini sudah kembali lebih baik dari level tersebut," ujar Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah saat berbincang dengan Hera F Haryn melalui sambungan telepon dalam Closing Bell CNBC Indonesia TV, Selasa (6/11/2018).

BI: Rupiah Bisa Lebih Kuat dari Rp 14.700-14.800/US$Foto: Nanang Hendarasah BI


Nanang menjelaskan, BI melihat peluang penguatan rupiah ke depan masih akan ada. Saat ini rupiah sudah bergerak di Rp 14.800-Rp 14.700/US$.

"Peluang [penguatan rupiah] ada. Nanti ada pertemuan antara Presiden US dan China, itu deal mengenai kesepakatan dagang akan ada tanda-tanda baik," kata Nanang.

"Kemudian apetite asing sudah kembali baik ke Indonesia. Kalau kita lihat, kami optimistis inflow masih akan terus masuk," imbuh Nanang.

Menurut Nanang, cukup baik arus modal masuk beberapa hari ini, baik di Surat Berharga Negara [SBN] dan portofolio saham.

"Misalnya lelang SBN hari ini bid sampai Rp 59 triliun apetite investor kuat sekali. Kemudian, Oktober-November terjadi inflow SBN hampir lebih dari Rp 20 triliun. Dan ini belum yang masuk pasar equity," kata Nanang.

(dru) Next Article Bos BI: Rupiah Ada Kecenderungan Menguat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular