Cerita Manis Rupiah: Perkasa di Asia Hingga Eropa

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
02 November 2018 17:49
Cerita Manis Rupiah: Perkasa di Asia Hingga Eropa
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah berhasil menunjukkan keperkasaan terhadap mata uang global pada perdagangan hari ini. Sentimen dari global serta domestik jadi penyebab rupiah begitu digdaya.  

Pada Jumat (2/11/2018), Kurs rupiah berhasil menguat terhadap sejumlah mata uang di negara Kawasan. Berikut data perdagangan hingga pukul 17:00 WIB  



Cuaca baik dari eksternal datang dari perkembangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Tensi panas antara kedua negara tersebut mereda seiring adanya rencana pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Xi Jinping.
 

Kedua pimpinan akan berdialog di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires (Argentina) akhir bulan ini. Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengungkapkan ada peluang Washington-Beijing akan berdamai dan mengakhiri friksi dagang yang memanas sejak awal tahun. Sinyal positif ini direspon pasar dengan kembali memburu instrumen investasi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Pada penutupan pasar saham hari ini, aliran modal asing yang masuk mencapai Rp 1,61 triliun.

NEXT




Dari dalam negeri, penerapan Domestic Non-Delivery Forward (DNDF) mulai memberi dampak positif bagi rupiah. Kehadiran DNDF mendorong pengerakan valuta asing di dalam negeri cukup baik. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan kondisi ini terjadi seiring dukungan dari berbagai pihak terkait.
 
"Saya sampaikan terima kasih ke perbankan, pelaku keuangan dan korporasi yang aktif di pasar valas," ujar Perry di kantornya, Jakarta, Jumat (2/11/2018).
 
Selain itu, aturan DNDF yang harus memberlakukan underlying dan memiliki tujuan yang jelas, mendorong aksi spekulasi berkurang. Hal ini menjaga ketersediaan valas di dalam negeri dan berimbas kepada penguatan rupiah terhadap mata uang global.

Situasi ini tentu akhir pekan yang manis bagi sang mata uang garuda di awal bulan November ini. 



TIM RISET CNBC INDONESIA
 


 

(alf/dru) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular