Sempat Terlemah di Tahun ini, Rupiah Bangkit di Hadapan AUD

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
02 November 2018 13:51
Kurs rupiah mampu menguat terhadap dolar Australia siang ini, setelah kemarin berada di posisi terlemah tahun ini.
Foto: REUTERS/Thomas White
Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah mampu menguat terhadap dolar Australia siang ini, setelah kemarin berada di posisi terlemah tahun ini. Kondisi ini terjadi setelah rilis data terbaru penjualan sektor riil di Negeri Kangguru yang mengecewakan. 

Pada Jumat (2/11/2018) pukul 13:26 WIB, AU$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.886,84. Rupiah menguat 0,09% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. 



Kantor statistik Australia melaporkan, tingkat penjualan ritel bulan September 2018 tumbuh 0,2% Month-on-Month (MoM). Angka ini lebih kecil dari konsensus yang dihimpun trading economics sebesar 0,4% MoM. 

Kelesuan ini ditengarai akibat menurunnya pertumbuhan kredit. Data bank sentral Australia/Reserve Bank of Australia (RBA) per September, penyaluran kredit hanya tumbuh 0,4% atau lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 0,5%. Lesunya penyaluran kredit, ikut berimbas kepada ekspansi sektor usaha. Akibatnya, tingkat penjualan terutama di sektor riil menurun. 

Di sisi lain, imbas dari penurunan tingkat penjualan ritel ikut memicu penilaian terjadi perlambatan ekonomi di negara tersebut. Dampaknya, mata uang dolar Australia pun minim sentimen penguatan dan memberi peluang rupiah menguat. 

Sementara itu, penguatan rupiah mendorong harga jual dolar Australia turun di bawah Rp 11.000/AUD. Berikut data kurs dolar Australia di empat bank nasional terbesar hingga pukul 13:40 WIB: 

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 10.615,00Rp 10.995,00
Bank BNIRp 10.736,00Rp 11.026,00
Bank BRIRp 10.757,73Rp 10.949,13
Bank BCARp 10.761,00Rp 11.042,00
  
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/wed) Next Article Kisah Haji Isam, dari Tukang Ojek Jadi Pengusaha Berharta Triliunan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular