Harga Bahan Makanan Dorong Inflasi Oktober di Atas Ekspektasi

Samuel Pablo & Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 November 2018 11:21
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi inflasi pada Oktober 2018 sebesar 3,16% (year on year) dan 0,28% (month on month).
Foto: Konfrensi pers BPS (CNBC Indonesia/Chandra)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi inflasi pada Oktober 2018 sebesar 3,16% (year on year) dan 0,28% (month on month). Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan yakni 4,38% (year on year) dan inflasi secara bulanan disebabkan oleh sandang 0,54%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi bahan makanan ini yang tertinggi secara year on year.

Meskipun demikian, Suhariyanto mengklaim inflasi bahan makanan tetap terkendali. Pasalnya, andil bahan makanan ini hanya 0,04% terhadap inflasi Oktober 2018. 

Harga Bahan Makanan Dorong Inflasi Oktober di Atas EkspektasiFoto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto


"Ada komoditas yang mengalami kenaikan dan ada juga yang mengalami penurunan," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Kamis (1/11/2018).

Kenaikan komoditas misalnya cabai merah yang memberikan andil inflasi 0,09% (month on month). Namun untuk telur ayam ras terjadi deflasi yang memberikan andil 0,03%.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu, yang mencapai 2,27%. Hal ini disebabkan adanya musibah bencana. Inflasi terendah di Cilegon sebesar 0,01%.

"Sementara deflasi tertinggi terjadi di Bengkulu yaitu 0,74% dan terenda di Tangerang 0,01%," kata Suhariyanto.
Secara bulanan, andil terbesar inflasi diberikan oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Yakni sebesar 0,1%.




(dru/RHG) Next Article BPS: Desember Terjadi Inflasi 0,62%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular