Masih Pagi, Dow Jones Sudah Diproyeksi Anjlok 301 Poin!

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 October 2018 11:21
Kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan hingga 301 poin pada saat pembukaan.
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Jakarta, CNBC Indonesia - Walaupun sempat terlihat sebagai hari yang cerah bagi pasar keuangan dunia lantaran Wall Street melesat pada perdagangan kemarin (25/10/2018), awan gelap ternyata sudah datang menghantui. Kemarin, Dow Jones menguat 1,63%, S&P 500 melompat 1,86%, dan Nasdaq meroket 2,95%.

Namun justru, bursa saham utama kawasan Asia hancur lebur: indeks Nikkei turun 0,22%, indeks Shanghai melemah 0,61%, indeks Hang Seng anjlok 1,4%, indeks Strait Times anjlok 1,74%, dan indeks Kospi terpangkas hingga 2,19%.

Tak hanya bursa saham Benua Kuning, Wall street pun akan menghadapi hari yang berat ketika perdagangan dibuka nanti malam: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan hingga 301 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan melemah masing-masing sebesar 43 dan 189 poin.

Hal seperti ini jarang terjadi. Biasanya, kontrak futures dari tiga indeks saham utama AS tersebut hanya menunjukkan pergerakan dalam rentang yang tipis pada pagi hari. Ini karena pelaku pasar di AS sedang terlelap dalam tidurnya. Hingga berita ini diturunkan, waktu di New York adalah sekitar pukul 12 malam.

Apa yang kami proyeksikan kini sudah terbukti. Penguatan Wall Street yang kemarin dipicu oleh positifnya rilis kinerja keuangan Microsoft memang sejatinya perlu diwaspadai, seiring dengan data-data ekonomi di AS yang masih menunjukkan sinyal perlambatan.

Kemarin, pemesanan barang tahan lama inti yang merupakan pendekatan untuk mengukur investasi dunia usaha, diumumkan terkontraksi 0,1% MoM pada bulan September. Padahal, konsensus memperkirakan ada pertumbuhan sebesar 0,5% MoM. Kemudian, klaim tunjangan pengangguran sepanjang minggu lalu diumumkan sebanyak 215.000 jiwa, sedikit lebih tinggi dibandingkan ekspektasi yang sebanyak 214.000 jiwa.

Sekedar mengingatkan, sell-off yang terjadi di Wall Street pada perdagangan hari Rabu (24/10/2018) disebabkan oleh buruknya rilis data ekonomi yakni angka penjualan rumah baru periode September yang sejumlah 553.000 unit, jauh di bawah konsensus yang sebesar 627.000 unit. Kala itu, Dow Jones ditutup anjlok 2,41%, S&P 500 anjlok 3,09%, dan Nasdaq terpangkas 4,43%.

Buruknya rentetan data ekonomi yang dirilis dalam beberapa hari terakhir membuat pelaku pasar resah menantikan rilis data pertumbuhan ekonomi AS pada malam ini waktu Indonesia. Pada pukul 19:30 WIB, pembacaan awal untuk angka pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal-III 2018 akan diumumkan.

Sebagai informasi, ada 3 jenis data pertumbuhan ekonomi yang diumumkan di AS yakni advance (pembacaan awal), preliminary, dan final. Biasanya, pembacaan awal memberikan dampak yang paling signifikan kepada pasar keuangan karena merupakan yang pertama kali diterima oleh investor.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa AS Anjlok, Menanti Rilis Laba Perusahaan Raksasa Tech

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular