Laba Lippo Karawaci Meroket 133,92%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 October 2018 13:33
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) baru saja merilis kinerja keuangan untuk periode semester I-2018 yang sempat terlambat. Dalam laporan tersebut, perusahaan menyampaikan kenaikan laba bersih hampir tiga kali lipat atau 133,92% menjadi Rp 1,14 triliun dari Rp 487,34 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Dari segi pendapatan, peningkatannya juga tak bisa dibilang terlalu besar yakni sebesar 13,73% menjadi Rp 5,56 triliun di akhir Juni lalu dari jumlah yang dikantongi pada Juni 2017 senilai Rp 4,91 triliun.
Sepanjang enam bulan pertama tersebut perusahaan mendapatkan keuntungan dari pencatatan investasi pada entitas asosiasi dengan nilai wajar sebesar Rp 2,35 triliun. Nilai tersebut didapatkan perusahaan sebagai hasil dari selisih investasi di PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), cucu usaha dari perusahaan yang menggarap mega proyek Meikarta.
Selain itu, perusahaan mendapatkan keuntungan dari bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 23,67 miliar.
Dengan demikian, nilai laba per saham perusahaan juga melambung tinggi dari hanya sebesar Rp 21,40/saham menjadi Rp 50,36/saham.
Sementara itu, kondisi kas perusahaan mengalami penurunan tipis menjadi Rp 2,12 triliun dari Rp 2,53 triliun di akhir Desember 2017 lalu. Sedangkan total aset perusahaan bernilai sebesar Rp 54,10 triliun yang terdiri dari Rp 40,29 triliun aset lancar dan Rp 13,80 aset tak lancar.
Di sisi liabilitas, berjumlah sebesar Rp 25,80 triliun. Utang jangka pendek berjumlah sebesar Rp 7,78 triliun dan utang jangka panjang berjumlah sebesar Rp 18,01 triliun. Ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp 21,30 triliun, turun dari Rp 22,82 triliun di akhir Desember lal
(hps/hps) Next Article Lippo Karawaci Puasa Dividen
Dari segi pendapatan, peningkatannya juga tak bisa dibilang terlalu besar yakni sebesar 13,73% menjadi Rp 5,56 triliun di akhir Juni lalu dari jumlah yang dikantongi pada Juni 2017 senilai Rp 4,91 triliun.
Sepanjang enam bulan pertama tersebut perusahaan mendapatkan keuntungan dari pencatatan investasi pada entitas asosiasi dengan nilai wajar sebesar Rp 2,35 triliun. Nilai tersebut didapatkan perusahaan sebagai hasil dari selisih investasi di PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), cucu usaha dari perusahaan yang menggarap mega proyek Meikarta.
Dengan demikian, nilai laba per saham perusahaan juga melambung tinggi dari hanya sebesar Rp 21,40/saham menjadi Rp 50,36/saham.
Sementara itu, kondisi kas perusahaan mengalami penurunan tipis menjadi Rp 2,12 triliun dari Rp 2,53 triliun di akhir Desember 2017 lalu. Sedangkan total aset perusahaan bernilai sebesar Rp 54,10 triliun yang terdiri dari Rp 40,29 triliun aset lancar dan Rp 13,80 aset tak lancar.
Di sisi liabilitas, berjumlah sebesar Rp 25,80 triliun. Utang jangka pendek berjumlah sebesar Rp 7,78 triliun dan utang jangka panjang berjumlah sebesar Rp 18,01 triliun. Ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp 21,30 triliun, turun dari Rp 22,82 triliun di akhir Desember lal
(hps/hps) Next Article Lippo Karawaci Puasa Dividen
Most Popular