
Situasi Geopolitik Dunia Memanas, Wall Street Siap 'Membara'
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 October 2018 19:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 261 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan turun masing-masing sebesar 33 dan 98 poin.
Panasnya situasi geopolitik dunia membuat Wall Street ditinggal kabur investor. Pada hari ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan keras terkait dengan pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi.
Erdogan menyebut bahwa intel dan lembaga penegak hukum memiliki bukti bahwa pembunuhan Khashoggi merupakan sesuatu yang terencana.
"Badan intelijen dan lembaga penegak hukum memiliki bukti yang menunjukkan bahwa pembunuhan (Khashoggi) adalah terencana.... Menuduhkan kasus tersebut ke beberapa aparat penegak hukum dan anggota badan intelijen tidak akan memuaskan kami maupun komunitas internasional," papar Erdogan di hadapan parlemen Turki.
"Mulai dari pihak yang memberikan perintah, hingga pihak yang mengeksekusinya, mereka harus dibuat bertanggung jawab." Kata Erdogan lebih lanjut.
Sebelumnya, pembunuhan berencana terhadap Khashoggi memang sudah mulai terendus pasca Khashoggi "gadungan" terlihat keluar dari Konsulat Saudi di Istanbul pada tanggal 2 Oktober dengan mengenakan jenggot palsu dan kacamata. Pria itu juga memakai celana, kemeja dan jaket yang terlihat dipakai Khashoggi ketika masuk ke Konsulat Saudi.
Pria tersebut tertangkap video berada di The Blue Mosque, sebuah masjid bersejarah sekaligus destinasi wisata di kota Istanbul.
Seorang pejabat Turki berkata kepada CNN International bahwa Khashoggi gadungan dipakai sebagai umpan. Ia menyamar sebagai si jurnalis untuk mendukung alibi bahwa pemerintah Saudi tidak terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Sayangnya, rencana itu gagal karena kesalahan berbusana. Dalam rekaman video, penyamar yang diidentifikasi sebagai Mustafa al-Madani mengenakan sepatu yang berbeda dengan apa yang Khashoggi pakai ketika masuk ke konsulat, menurut laporan The Washington Post.
Madani diduga bekerja untuk badan intelijen Saudi. Di awal tahun ini, dia terlihat di New York sebelum kunjungan diplomasi dari Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman.
"Itu adalah kegagalan penyamaran, jadi itu tidak pernah menjadi bagian resmi dari narasi pemerintah Saudi," kata diplomat itu kepada The Washington Post.
Sejauh ini, belum ada sanksi apapun yang dikeluarkan oleh AS untuk Arab Saudi. Memang, kesepakatan bisnis antara AS dengan Arab Saudi terbilang fantastis sehingga wajar jika pemerintahan Donald Trump terlihat sangat berhati-hati dalam bertindak. Tahun lalu misalnya, Arab Saudi berkomitmen membeli persenjataan dari AS senilai US$ 110 miliar.
Namun, bukan tak mungkin jika pada akhirnya Trump dipaksa bersikap luar biasa tegas terhadap sekutunya tersebut.
Pada pukul 21:00 WIB, data Richmond Manufacturing Index periode Oktober akan diumumkan. Pada pukul 00:30 WIB (24/10/2018), anggota FOMC Raphael Bostic dijadwalkan berbicara mengenai perekonomian dan kebijakan moneter di Louisiana State University.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article 5 BUMN China Hengkang Dari Wall Street
Panasnya situasi geopolitik dunia membuat Wall Street ditinggal kabur investor. Pada hari ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan keras terkait dengan pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi.
Erdogan menyebut bahwa intel dan lembaga penegak hukum memiliki bukti bahwa pembunuhan Khashoggi merupakan sesuatu yang terencana.
"Mulai dari pihak yang memberikan perintah, hingga pihak yang mengeksekusinya, mereka harus dibuat bertanggung jawab." Kata Erdogan lebih lanjut.
Sebelumnya, pembunuhan berencana terhadap Khashoggi memang sudah mulai terendus pasca Khashoggi "gadungan" terlihat keluar dari Konsulat Saudi di Istanbul pada tanggal 2 Oktober dengan mengenakan jenggot palsu dan kacamata. Pria itu juga memakai celana, kemeja dan jaket yang terlihat dipakai Khashoggi ketika masuk ke Konsulat Saudi.
Pria tersebut tertangkap video berada di The Blue Mosque, sebuah masjid bersejarah sekaligus destinasi wisata di kota Istanbul.
Seorang pejabat Turki berkata kepada CNN International bahwa Khashoggi gadungan dipakai sebagai umpan. Ia menyamar sebagai si jurnalis untuk mendukung alibi bahwa pemerintah Saudi tidak terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Sayangnya, rencana itu gagal karena kesalahan berbusana. Dalam rekaman video, penyamar yang diidentifikasi sebagai Mustafa al-Madani mengenakan sepatu yang berbeda dengan apa yang Khashoggi pakai ketika masuk ke konsulat, menurut laporan The Washington Post.
Madani diduga bekerja untuk badan intelijen Saudi. Di awal tahun ini, dia terlihat di New York sebelum kunjungan diplomasi dari Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman.
"Itu adalah kegagalan penyamaran, jadi itu tidak pernah menjadi bagian resmi dari narasi pemerintah Saudi," kata diplomat itu kepada The Washington Post.
Sejauh ini, belum ada sanksi apapun yang dikeluarkan oleh AS untuk Arab Saudi. Memang, kesepakatan bisnis antara AS dengan Arab Saudi terbilang fantastis sehingga wajar jika pemerintahan Donald Trump terlihat sangat berhati-hati dalam bertindak. Tahun lalu misalnya, Arab Saudi berkomitmen membeli persenjataan dari AS senilai US$ 110 miliar.
Namun, bukan tak mungkin jika pada akhirnya Trump dipaksa bersikap luar biasa tegas terhadap sekutunya tersebut.
Pada pukul 21:00 WIB, data Richmond Manufacturing Index periode Oktober akan diumumkan. Pada pukul 00:30 WIB (24/10/2018), anggota FOMC Raphael Bostic dijadwalkan berbicara mengenai perekonomian dan kebijakan moneter di Louisiana State University.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article 5 BUMN China Hengkang Dari Wall Street
Most Popular