Suku Bunga Acuan BI Tetap, IHSG Tetap Terkoreksi 0,72%

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 October 2018 17:02
Meskipun Bank Indonesia (BI) tidak menaikan suku bunganya pada hari ini, pelaku pasar saham masih tetap galau melihat kondisi bursa global yang melambat.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat bergerak pada zona hijau pada sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mengalami pelemahan dan harus mengakhiri perdagangan dengan melemah 0,72% ke level 5.797. Meskipun Bank Indonesia (BI) tidak menaikan suku bunganya pada hari ini, pelaku pasar saham masih tetap galau melihat kondisi bursa global yang melambat.

Pelemahan yang terjadi pada indeks bursa acuan nasional telah terlihat ketika bursa dibuka dengan pelemahan 0,03%. Sempat bergerak menguat ke level 5.848 (+0,13%) akibat keyakinan pelaku pasar bahwa BI akan menahan suku bunganya, namun koreksinya tak tertahankan.

Meskipun BI tidak menaikan suku bunga acuan, pasar masih cenderung khawatir karena nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah. Hingga pukul 16:00 WIB, US$1 ditutup pada Rp 15.185 di pasar spot. Rupiah melemah tipis 0,03% dibandingkan penutupan kemarin.

IHSG sesi I akhirnya harus ditutup melemah 0,42% ke level 5.816, senada dengan bursa utama Asia yang berguguran. Cina Raya, yang perekonomiannya melambat, kembali mengalami koreksi dan menuju jalur pelemahan (downtrend).
Sumber: Revinitif

Pada awal sesi II IHSG kembali terkoreksi karena sektor berkapitalisasi besar yang menyokong indeks tak kunjung menguat. Sektor keuangan terkoreksi 0,76% dan konsumer juga tergelincir 0,35%.

Adapun nilai transaksi mencapai Rp 5,6 triliun dengan investor asing kembali mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 77 miliar. Aksi jual asing tersebut menjadikan asing masih tercatat jual bersih Rp 56,6 triliun hingga tahun berjalan.

Secara teknikal, Penutupan IHSG membentuk pola senja yang muram (evening star), pola tersebut termasuk dalam pola yang memiliki kecenderungan memberikan pelemahan pada perdagangan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular