
Bursa Asia Berguguran Respons Perkembangan Geopolitik
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
23 October 2018 14:58

Hong Kong, CNBC Indonesia - Pasar Asia jatuh pada Selasa (23/10/2018) karena risiko geopolitik, dari ketegangan Amerika Serikat (AS) dengan Rusia dan Arab Saudi, untuk masalah perdagangan dan anggaran Italia dengan Uni Eropa.
Hong Kong kehilangan lebih dari 3% dan menghapus keuntungannya dari dua hari perdagangan sebelumnya. Sementara Shanghai dan Tokyo kehilangan lebih dari 2%.
Kerugian karena berakhirnya reli didorong oleh pejabat tinggi China yang mengeluarkan pernyataan terkoordinasi atas dukungan untuk pasar domestik serta pejabat yang mengumumkan rencana pemotongan pajak.
Kemajuan telah memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan untuk Asia. Tetapi para investor kembali melakukan penjualan pada Selasa, dengan pertaruhan lebih lanjut setelah peringatan Presiden AS Donald Trump bahwa ia akan menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Rusia dan meningkatkan gudang senjata Amerika.
"Pasar keuangan global terus berjuang untuk reli karena berbagai kekhawatiran geopolitik membebani kepercayaan investor," kata Nick Twidale, COO di Rakuten Securities Australia.
Dia menambahkan bahwa berkaitan dengan China, para pedagang "akan sangat tertarik untuk melihat apakah mereka dapat mempertahankan keuntungan yang mereka alami selama beberapa hari terakhir," katanya.
"Dengan seluruh dunia yang terlihat jauh lebih pesimis di lingkungan saat ini, mungkin akan ada koreksi yang kuat pada kartu-kartu itu."
Shanghai merosot 2,3%, setelah melonjak lebih dari 6% sejak penutupan Kamis, sementara Hong Kong turun 3,1% pada sore hari.
Chen Jihao, mitra di Gaoxi Hedge Fund di Beijing, mengatakan kata-kata dukungan dari China hanya akan memiliki dampak terbatas dan mengharapkan penjualan lebih lanjut karena para pemimpin negara tirai bambu berjuang untuk meningkatkan ekonomi sambil memerangi gunung utang besar.
"Saham dalam dua hari terakhir seperti pasien, baru keluar dari ICU dan langsung ke klub malam. Gejala-gejala itu mungkin hilang sementara, tetapi jauh dari kata sembuh, dan hanya masalah waktu sebelum obat mulai luntur," katanya dilansir dari Bloomberg News.
"Saya masih mematuhi keyakinan bahwa tidak akan ada pasar bull dalam proses deleveraging."
Italia dan Brexit dalam Radar
Tokyo merosot 2,7%, Sydney kehilangan lebih dari 1%dan Singapura turun 1,3%. Seoul menukik 2,6%, Wellington kehilangan 1,5% dan Taipei turun 2%.
Kerugian curam juga dirasakan Manila, Mumbai dan Jakarta.
Asia diberi petunjuk hangat dari Wall Street, di mana para pedagang mengalihkan perhatian mereka ke pemilu paruh waktu di AS pada bulan depan, yang dapat mengubah kendali Kongres ke Demokrat.
Dengan polling dalam waktu dekat, Trump telah melakukan tur ke negara itu, meningkatkan retorika nasionalismenya.
Pada Senin Trump mengatakan Ia siap untuk menambah stok nuklir AS setelah mengumumkan Ia akan mundur dari perjanjian lama dengan Moskow.
Ada juga kegelisahan yang tumbuh tentang deretan Italia dengan Uni Eropa atas anggaran belanja yang besar, dimana menurut Brussel melanggar aturan keuangan di blok itu.
Pemerintah kerakyatan di Roma menolak untuk mundur dan memangkas janji-janji pengeluarannya meskipun ada peringatan tentang prospek ekonomi negara itu. Kebuntuan terjadi ketika para pejabat berjuang dalam menuntaskan kesepakatan Brexit dengan tenggat waktu bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
Tekanan juga meningkat di Arab Saudi setelah mengakui bahwa seorang wartawan Washington Post berkebangsaan AS Jamal Khashoggi yang sensitif terhadap Riyadh karena telah dibunuh di konsulat Istanbul.
Jalan menuju keselamatan mengirim dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang berimbal hasil lebih tinggi, dengan Korea Selatan naik 0,8%, dolar Australia turun 0,5% dan peso Meksiko turun 0,6%. Namun, yen, di tengah ketidakpastian naik terhadap greenback.
Pada awal perdagangan London turun 0,8%, Paris kehilangan 0,6% dan Frankfurt menukik 1,4%.
(hps/hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
Hong Kong kehilangan lebih dari 3% dan menghapus keuntungannya dari dua hari perdagangan sebelumnya. Sementara Shanghai dan Tokyo kehilangan lebih dari 2%.
Kerugian karena berakhirnya reli didorong oleh pejabat tinggi China yang mengeluarkan pernyataan terkoordinasi atas dukungan untuk pasar domestik serta pejabat yang mengumumkan rencana pemotongan pajak.
"Pasar keuangan global terus berjuang untuk reli karena berbagai kekhawatiran geopolitik membebani kepercayaan investor," kata Nick Twidale, COO di Rakuten Securities Australia.
Dia menambahkan bahwa berkaitan dengan China, para pedagang "akan sangat tertarik untuk melihat apakah mereka dapat mempertahankan keuntungan yang mereka alami selama beberapa hari terakhir," katanya.
"Dengan seluruh dunia yang terlihat jauh lebih pesimis di lingkungan saat ini, mungkin akan ada koreksi yang kuat pada kartu-kartu itu."
Shanghai merosot 2,3%, setelah melonjak lebih dari 6% sejak penutupan Kamis, sementara Hong Kong turun 3,1% pada sore hari.
Chen Jihao, mitra di Gaoxi Hedge Fund di Beijing, mengatakan kata-kata dukungan dari China hanya akan memiliki dampak terbatas dan mengharapkan penjualan lebih lanjut karena para pemimpin negara tirai bambu berjuang untuk meningkatkan ekonomi sambil memerangi gunung utang besar.
"Saham dalam dua hari terakhir seperti pasien, baru keluar dari ICU dan langsung ke klub malam. Gejala-gejala itu mungkin hilang sementara, tetapi jauh dari kata sembuh, dan hanya masalah waktu sebelum obat mulai luntur," katanya dilansir dari Bloomberg News.
"Saya masih mematuhi keyakinan bahwa tidak akan ada pasar bull dalam proses deleveraging."
Italia dan Brexit dalam Radar
Tokyo merosot 2,7%, Sydney kehilangan lebih dari 1%dan Singapura turun 1,3%. Seoul menukik 2,6%, Wellington kehilangan 1,5% dan Taipei turun 2%.
Kerugian curam juga dirasakan Manila, Mumbai dan Jakarta.
Asia diberi petunjuk hangat dari Wall Street, di mana para pedagang mengalihkan perhatian mereka ke pemilu paruh waktu di AS pada bulan depan, yang dapat mengubah kendali Kongres ke Demokrat.
Dengan polling dalam waktu dekat, Trump telah melakukan tur ke negara itu, meningkatkan retorika nasionalismenya.
Pada Senin Trump mengatakan Ia siap untuk menambah stok nuklir AS setelah mengumumkan Ia akan mundur dari perjanjian lama dengan Moskow.
Ada juga kegelisahan yang tumbuh tentang deretan Italia dengan Uni Eropa atas anggaran belanja yang besar, dimana menurut Brussel melanggar aturan keuangan di blok itu.
Pemerintah kerakyatan di Roma menolak untuk mundur dan memangkas janji-janji pengeluarannya meskipun ada peringatan tentang prospek ekonomi negara itu. Kebuntuan terjadi ketika para pejabat berjuang dalam menuntaskan kesepakatan Brexit dengan tenggat waktu bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
Tekanan juga meningkat di Arab Saudi setelah mengakui bahwa seorang wartawan Washington Post berkebangsaan AS Jamal Khashoggi yang sensitif terhadap Riyadh karena telah dibunuh di konsulat Istanbul.
Jalan menuju keselamatan mengirim dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang berimbal hasil lebih tinggi, dengan Korea Selatan naik 0,8%, dolar Australia turun 0,5% dan peso Meksiko turun 0,6%. Namun, yen, di tengah ketidakpastian naik terhadap greenback.
Pada awal perdagangan London turun 0,8%, Paris kehilangan 0,6% dan Frankfurt menukik 1,4%.
(hps/hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
Most Popular