
Investor Realisasikan Keuntungan, Bursa Saham Asia Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 October 2018 09:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Benua Kuning kompak dibuka di zona merah pada hari ini: indeks Nikkei turun 0,93%, indeks Shanghai turun 0,08%, indeks Hang Seng turun 0,53%, indeks Strait Times turun 0,66%, dan indeks Kospi turun 0,67%.
Investor nampak merealisasikan keuntungan yang sudah didapatkan dalam perdagangan-perdagangan sebelumnya. Dalam 2 perdagangan terakhir misalnya (19 dan 22 Oktober), tercatat indeks Shanghai sudah melesat 6,78%, sementara indeks Hang Seng menguat 2,74%.
Lebih lanjut, investor dipaksa bermain aman dengan beralih ke insturmen safe haven seperti dolar AS, seiring dengan sentimen negatif yang berpotensi mempengaruhi stabilitas perekonomian dunia. Pada pagi hari ini, indeks dolar AS yang menggambarkan pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya naik tipis sebesar 0,04%.
Sentimen negatif yang dimaksud adalah potensi ribut-ribut antara AS dengan sekutunya Arab Saudi terkait dengan tewasnya kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi.
Pemerintah Arab Saudi sudah menyatakan bahwa jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi tewas terbunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul (Turki) akibat perkelahian yang tidak seimbang, 1 lawan 15.
Namun, Presiden AS Donald Trump tidak percaya begitu saja. Menurutnya Riyadh masih memiliki hal yang ditutupi. "Jelas ada dusta, ada kebohongan," tegas Trump.
Tidak hanya AS, negara-negara Eropa seperti Jerman, Prancis, Belanda, sampai Inggris juga mendesak Arab Saudi untuk bersikap transparan mengenai kasus ini.
Sejauh ini, belum ada sanksi apapun yang dikeluarkan oleh AS untuk Arab Saudi. Memang, kesepakatan bisnis antara AS dengan Arab Saudi terbilang fantastis sehingga wajar jika pemerintahan Donald Trump terlihat sangat berhati-hati dalam bertindak. Tahun lalu misalnya, Arab Saudi berkomitmen membeli persenjataan dari AS senilai US$ 110 miliar.
Namun, jika terkonfirmasi nantinya bahwa Khashoggi justru disiksa dan dimutilasi seperti yang dilaporkan The New York Times, Trump bisa dipaksa bersikap luar biasa tegas dengan sekutunya tersebut.
Pada perdagangan hari ini, investor akan mencermati rilis data inflasi Singapura periode September pada pukul 12:00 WIB. Pada pukul 15:30 WIB, giliran Hong Kong yang akan merilis data inflasi periode September.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Investor nampak merealisasikan keuntungan yang sudah didapatkan dalam perdagangan-perdagangan sebelumnya. Dalam 2 perdagangan terakhir misalnya (19 dan 22 Oktober), tercatat indeks Shanghai sudah melesat 6,78%, sementara indeks Hang Seng menguat 2,74%.
Lebih lanjut, investor dipaksa bermain aman dengan beralih ke insturmen safe haven seperti dolar AS, seiring dengan sentimen negatif yang berpotensi mempengaruhi stabilitas perekonomian dunia. Pada pagi hari ini, indeks dolar AS yang menggambarkan pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya naik tipis sebesar 0,04%.
Pemerintah Arab Saudi sudah menyatakan bahwa jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi tewas terbunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul (Turki) akibat perkelahian yang tidak seimbang, 1 lawan 15.
Namun, Presiden AS Donald Trump tidak percaya begitu saja. Menurutnya Riyadh masih memiliki hal yang ditutupi. "Jelas ada dusta, ada kebohongan," tegas Trump.
Tidak hanya AS, negara-negara Eropa seperti Jerman, Prancis, Belanda, sampai Inggris juga mendesak Arab Saudi untuk bersikap transparan mengenai kasus ini.
Sejauh ini, belum ada sanksi apapun yang dikeluarkan oleh AS untuk Arab Saudi. Memang, kesepakatan bisnis antara AS dengan Arab Saudi terbilang fantastis sehingga wajar jika pemerintahan Donald Trump terlihat sangat berhati-hati dalam bertindak. Tahun lalu misalnya, Arab Saudi berkomitmen membeli persenjataan dari AS senilai US$ 110 miliar.
Namun, jika terkonfirmasi nantinya bahwa Khashoggi justru disiksa dan dimutilasi seperti yang dilaporkan The New York Times, Trump bisa dipaksa bersikap luar biasa tegas dengan sekutunya tersebut.
Pada perdagangan hari ini, investor akan mencermati rilis data inflasi Singapura periode September pada pukul 12:00 WIB. Pada pukul 15:30 WIB, giliran Hong Kong yang akan merilis data inflasi periode September.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Most Popular