analisis teknikal
Kemarin Melaju Kencang, Bagaimana Nasib 2 Saham Ini?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 October 2018 09:15
Jakarta, CNBC Indonesia - Tim Riset CNBC Indonesia menganalisis dua saham yang mengalami kenaikan harga sangat tinggi secara persentase (top gainers) pada perdagangan kemarin untuk dapat melihat prospek pergerakannya hari ini, Selasa (23/10/2018).
Analisis atas dua saham tersebut dilakukan secara teknikal, di antaranya PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO) dan PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN). Berikut analisis Tim Riset CNBC Indonesia.
1. PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO)
Saham berkode MPRO kembali mengalami lonjakan harga kenaikan 60 poin (+23%) ke level Rp 314/unit saham pada penutupan Senin (22/10/2018). Nilai perdagangannya kemarin mencapai Rp 2,2 miliar, lebih tinggi dari sebelumnya Rp 735 juta.
Secara teknikal, peluang MPRO menguat terbuka, menyusul grafik yang terbentuk pada penutupan adalah lilin putih panjang (Long White candle) yang memberikan sinyal akan adanya penguatan.
Saham yang bergerak dalam industri properti tersebut, baru melantai pada bulan ini pada Selasa (9/10/2018).
2. PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN)
Saham IBFN kembali mengalami lonjakan, harganya naik 76 poin (+23%) ke Rp 400/unit saham pada penutupan kemarin.
Meskipun terbentuknya grafik lilin putih panjang (long white candle) pada penutupan kemarin, namun potensi koreksi pada saham tersebut cukup terbuka.
Pada indikator teknikal, IBFN masih digambarkan cenderung turun, seiring terbentuknya persilangan turun (death cross) pada indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Sahamnya Diburu Investor, Siapa Sebenarnya The Ning King?
Analisis atas dua saham tersebut dilakukan secara teknikal, di antaranya PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO) dan PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN). Berikut analisis Tim Riset CNBC Indonesia.
1. PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO)
Saham berkode MPRO kembali mengalami lonjakan harga kenaikan 60 poin (+23%) ke level Rp 314/unit saham pada penutupan Senin (22/10/2018). Nilai perdagangannya kemarin mencapai Rp 2,2 miliar, lebih tinggi dari sebelumnya Rp 735 juta.
Secara teknikal, peluang MPRO menguat terbuka, menyusul grafik yang terbentuk pada penutupan adalah lilin putih panjang (Long White candle) yang memberikan sinyal akan adanya penguatan.
Saham yang bergerak dalam industri properti tersebut, baru melantai pada bulan ini pada Selasa (9/10/2018).
Saham IBFN kembali mengalami lonjakan, harganya naik 76 poin (+23%) ke Rp 400/unit saham pada penutupan kemarin.
Meskipun terbentuknya grafik lilin putih panjang (long white candle) pada penutupan kemarin, namun potensi koreksi pada saham tersebut cukup terbuka.
Pada indikator teknikal, IBFN masih digambarkan cenderung turun, seiring terbentuknya persilangan turun (death cross) pada indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Sahamnya Diburu Investor, Siapa Sebenarnya The Ning King?
Most Popular