Musim Dingin Segera Tiba, Harga Batu Bara Melambung

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 October 2018 14:46
Harga batu bara naik cukup tajam pada perdagangan pekan lalu. Kenaikan permintaan mendorong kenaikan harga komoditas ini.
Ilustrasi Pertambangan Batu Bara (REUTERS/Kristina Barker)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara naik cukup tajam pada perdagangan pekan lalu. Kenaikan permintaan mendorong kenaikan harga komoditas ini.

Sepanjang pekan lalu, harga batu bara naik 2,63% secara point-to-point. Harga batu bara pada akhir pekan lalu ditutup di US$ 111.17/metrik ton, tertinggi sejak 10 Oktober. 

 

Jelang November, China akan memasuki musim dingin. Kebutuhan terhadap energi akan meningkat, terutama untuk penghangat ruangan. 

China adalah konsumen utama batu bara dunia, mencapai 1.892,6 metrik ton pada 2017 atau 51% dari total permintaan dunia. Satu negara menguasai lebih dari separuh permintaan global, sehingga apa yang terjadi di China akan sangat mempengaruhi harga.  

Musim dingin yang akan melanda dataran China tahun ini memang diekspektasikan akan lebih dingin daripada biasanya. Oleh karena itu, kebutuhan listrik untuk pemanas ruangan pun diperkirakan akan melambung. 

Pembangkit listrik di China pun ramai-ramai menimbun stok batu baranya, dalam rangka menghadapi meningkatnya permintaan listrik di musim dingin. Batu bara termal memang menjadi sumber energi utama bagi pembangkit listrik di Negeri Tirai Bambu. Ekspektasi permintaan yang kuat dari importir batu bara terbesar dunia ini lantas mampu memberikan energi bagi pergerakan harga si batu hitam.
 

Namun, kebijakan China juga menyimpan risiko bagi harga batu bara. Belum lama ini, pemerintah China memutuskan untuk membatasi impor batu bara tidak boleh melebihi volume impor pada 2017. 

China mengimpor 199,92 juta ton batu bara pada periode Januari-Agustus 2018, atau 27,86 juta ton lebih banyak dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Artinya, Negeri Panda kini hanya punya jatah impor sebesar 63,03 juta ton untuk September-Desember 2018.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Terpukul Pandemi, Harga Batu Bara Bisa di Bawah USD 50/ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular