Tunggu Keputusan Suku Bunga BI, IHSG Sesi I Koreksi 0,02%

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
22 October 2018 13:12
Dimana gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi volatile rupiah melemah lagi merespons kebijakan The Fed yang berpotensi menaikan suku bunganya
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah yang dinilai masih tinggi menjadi perhatian pelaku pasar, meskipun akhir-akhir ini level nilai rupiah cederung stabil terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi bergerak volatile  merespons  Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI)  yang rencananya akan diselenggarakan besok Selasa (23/10/2018) pukul 02:30 WIB.

Pada hari ini Senin (22/10/2018), investor pasar saham cenderung menghindari saham-saham sektor keuangan. Padadal beberapa ekonom yang dihimpun CNBC Indonesia berpandangan BI akan cenderung menahan suku bunganya. volatilitas Inilah yang menyebabkan IHSG sesi I ditutup melemah tipis
 0,01% ke level 5.836, seiring dengan indeks sektor keuangan terkoreksi 0,38%.

IHSG pagi ini mengawali perdagangan dengan menguat 0,07% ke level 5.841, kemudian cenderung melemah dan memasuki zona merah di level 5.827 (-0,17%), hingga menguat sedikit namun sesi I tetap ditutup pada zona merah.

Nilai transaksi siang ini mencapai Rp 2,5 triliun, dengan investor asing kembali mencatatkan net sell Rp 58 miliar. Menjadikan asing sudah keluar Rp 56,6 triliun dari pasar saham Indonesia.

Lalu, bagaimana pergerakan IHSG pada sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
Sumber: Revinitif

Pada sesi ke-2, kami memperkirakan IHSG akan menguat dan ditutup di zona hijau, dengan rentang pergerakannya antara  5.825 hingga 5.865, perhitungan tersebut berdasarkan deret fibonacci retrachment yang kami terapkan pada grafik.

Adapun grafik yang tergambar berbentuk bintang jatuh (shooting star), namun disertai dengan ekor (shadow) yang tidak terlalu panjang, sehingga kesempatan IHSG berbalik menguat cukup terbuka.

Hal itu dimungkinkan karena indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) masih membentuk posisi persilangan emas (golden cross). 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular