
Kata Darmin Soal Daya Saing RI yang Kalah dari Singapura
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 October 2018 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution buka suara mengenai peringkat daya saing global untuk Indonesia versi World Economic Forum (WEF).
Berbicara di kantor Menko Perekonomian, Darmin mengemukakan bahwa Indonesia memang tidak bisa disandingkan oleh negara-negara lain yang sudah masuk peringkat 20 besar daya saing tertinggi.
"Masa you mau bersaing dengan Singapura, negara kecil gitu. Artinya, ada perbaikan pelan-pelan walaupun tidak menanjak banget, tapi membaik," kata Darmin, Jumat (19/10/2018).
Dalam keterangan resmi WEF, setidaknya ada lima negara Asia yang berhasil masuk ke jajaran 20 besar negara dengan peringkat daya saing tertinggi di Indeks Daya Saing Global versi WEF.
Singapura, menjadi salah satu negara di kawasan yang berhasil menjadi negara paling kompetitif kedua setelah Amerika Serikat (AS) dengan menduduki peringkat kedua dan meraih skor 83,5.
Sementara itu, Indonesia sendiri berada di posisi 45 dengan skor 64,9 atau naik 2 peringkat dari posisi 47 pada tahun 2017. Capaian tersebut, diklaim sebagai buah keberhasilan pemerintah meningkatkan daya saing.
"Jadi kita masih terus melakukan perbaikan termasuk OSS," kata bekas mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu.
Adapun laporan dari WEF ini memetakan daya saing negara-negara dunia dengan menggunakan 98 indikator seperti keragaman angkatan kerja, kebebasan pers, hak-hak pekerja, dan bisnis disruptif.
(dru) Next Article Darmin: Kalau Tak Turun, Bunga BI Ketinggian
Berbicara di kantor Menko Perekonomian, Darmin mengemukakan bahwa Indonesia memang tidak bisa disandingkan oleh negara-negara lain yang sudah masuk peringkat 20 besar daya saing tertinggi.
"Masa you mau bersaing dengan Singapura, negara kecil gitu. Artinya, ada perbaikan pelan-pelan walaupun tidak menanjak banget, tapi membaik," kata Darmin, Jumat (19/10/2018).
Singapura, menjadi salah satu negara di kawasan yang berhasil menjadi negara paling kompetitif kedua setelah Amerika Serikat (AS) dengan menduduki peringkat kedua dan meraih skor 83,5.
Sementara itu, Indonesia sendiri berada di posisi 45 dengan skor 64,9 atau naik 2 peringkat dari posisi 47 pada tahun 2017. Capaian tersebut, diklaim sebagai buah keberhasilan pemerintah meningkatkan daya saing.
"Jadi kita masih terus melakukan perbaikan termasuk OSS," kata bekas mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu.
Adapun laporan dari WEF ini memetakan daya saing negara-negara dunia dengan menggunakan 98 indikator seperti keragaman angkatan kerja, kebebasan pers, hak-hak pekerja, dan bisnis disruptif.
(dru) Next Article Darmin: Kalau Tak Turun, Bunga BI Ketinggian
Most Popular