Kompak dengan Bursa Utama Asia, IHSG Ditutup Turun 0,4%

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
18 October 2018 16:58
Hingga penutupan sesi II pada Kamis (18/10/2018), indeks melemah 0,39% ke level 5.845.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan dengan pelemahan, indeks tak berdaya karena bursa utama dunia, khususnya Asia juga mengalami hal serupa. Hingga penutupan sesi II pada Kamis (18/10/2018), indeks melemah 0,4% ke level 5.845,24.

Koreksi IHSG sejalan dengan pelemahan bursa utama Asia, dimana Nikkei melemah 0,3%, Shanghai terkoreksi 2,9% dan Kospi turun hanya 0,89%, Hang Seng minus 0,03%.

Nilai transaksi bursa sore ini tercatat Rp 5,3 triliun, lebih rendah dari nilai penutupan kemarin senilai Rp 6,3 triliun. Investor asing masih membukukan beli bersih (net buy) meski nilainya hanya Rp 17 miliar di pasar reguler. Meski net buy investor asing masih membukukan net sell Rp 55 triliun hingga tahun berjalan.

Saham-saham yang paling digemari asing hari ini, yaitu: PT Bank Rakyat Indonesia/BBRI dengan nilai net buy Rp 98 miliar, PT Sri Rejeki Isman/SRIL (Rp 43 miliar), PT Astra International/ASII (Rp 33 miliar) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper/INKP (Rp 33 miliar).

Sektor yang paling memberikan poin penguatan bagi IHSG adalah agrikultur dengan kenaikan 3,58%, sedangkan sektor yang paling memberikan pelemahan adalah Infrastruktur yang mengalami pelemahan 2,51%.
Sumber: Revinitif

Pagi tadi, Indeks Mengawali perdagangan dengan pelemahan cukup dalam, IHSG dibuka melemah (gap down) 0,32% di level 5.811. Kemudian pelemahannya bertambah hingga sesi I ditutup pada zona merah di level 5.829 (-0,66%).

Pada awal sesi II IHSG sempat melemah hingga 0,97% di level 5.811 sebelum ditutup pada zona merah dengan pelemahan 0,39% di level 5.945.  

Kenaiakan pada sektor infrastruktur kemarin karena didorong penguatan saham PGAS dan TLKM yang juga banyak dibeli oleh investor asing. 

Secara teknikal, IHSG membentuk pola grafik bearish harami disertai celah penurunan (gap down) dan ekor lebih panjang (shadow). Pola tersebut memberikan sinyal pelemahan pada perdagangan selanjutnya.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/hps) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular