IHSG di Zona Hijau, 3 Saham Ini Koreksi Lebih dari 5%

Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 October 2018 11:46
IHSG tercaata mengalami pengutan 0,58% ke 5.835,18 poin, tapi ada tiga saham yang mengalami koreksi lebih dari 5%.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang perdagangan sesi I pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau. IHSG tercaata mengalami pengutan 0,58% ke 5.835,18 poin, tapi ada tiga saham yang mengalami koreksi lebih dari 5%.

Tiga saham yang mengalami penguatan tersebut yaitu, saham PT Natura City Developments Tbk (CITY) sudah mengalami pelemahan sebesar 10,46% ke harda Rp 488 per saham dibanding dengan penutupan perdagangan kemarin di Rp 545 per saham.

Saham ini diperdagangkan sebanyak 19,15 juta lot saham, menghasilkan nilai sebesar Rp 10,04 miliar. Diperdagangkan sebanyak 2.921 kali.

Kemudian, saham PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) yang melemah 6% ke harda Rp 141 per saham dibanding dengan harga penutupan kemarin di Rp 150 per saham. DIperdagangkan sebayak 11,89 juta saham dan menghasilkan nilai sebesar Rp 1,62 miliar. Diperdagangkan sebanyak 446 kali.

Lalu ada saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yang sudah melemah sebanyak 5,71% sesak pagi ini. Posisi harga saham produsen semen ini saat ini berata di harga Rp 1.650 per saham dibanding dengan harga penutupan kemari di Rp 1.750 per saham.

Diperdagangkan 10,58 juta lot salaam dan menghasilkan nilai sebesar Rp 18,04 miliar sebanyak 2.276 kali.

Saham ini sudah dua ahir berturut-turut mengalami kodeksi setelah peningkatannya yang luar biasa hingga awal pekan lalu. Bahkan, kenaikannya ini sampan membawa SMCB bread di bawah pengawasan bursa dan masuk dalam kategori saham dngan pergerakan di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) pada 11 Oktober lalu.

Dalam satu minggu terakhir, saham ini sudah mengalami penguatan sebesar 28,91% dan sesak awal tahun malah sudah menguat banyak sebesar 97,60%.

Tercatat bahwa price to earning ratio (PER) dari saham Holcim masih minus 11,70 kali.

Reli harga saham SMCB selama sepekan terakhir didorong oleh rumor divestasi saham. Salah satu pemegang saham, LafargeHolcim perusahaan asal Swiss, yang memegang kendali penuh atas Holcim Indonesia dengan menguasai 80,64% atau setara 6,18 miliar saham SMCB melalui anak usahanya, Holderfin B.V. Lafarge diberitakan akan melepas kepemilikannya, yang sudah santer sejak dua bulan lalu.

Nama-nama perusahaan yang akan membeli saham Lafarge tersebut antara lain, perusahaan semen China Anchui Conch. Lalu muncul nama Taiheiyo Cement Corp, perusahaan semen asal Jepang, yang juga dikabarkan berminat membeli kepemilikan saham Holcim.

Selain itu ada juga miliuner asal Malaysia Francis Yeoh dari YTL Corp yang juga dikabarkan akan membeli saham Lafarge.

Dari dalam negeri PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan HeidelbergCement AG, pemegang saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga digadang-gadang ikut dalam pertempuran merebut saham Lafarge di Holcim tersebut.
(hps/hps) Next Article Sahamnya Diburu Investor, Siapa Sebenarnya The Ning King?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular