Sri Mulyani: Rata-rata Kurs Rupiah 2018 Adalah Rp 15.000/US$

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
16 October 2018 16:56
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan rata-rata nilai tukar rupiah di 2018 akan naik menjadi Rp 15.000/US$.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali (Agus Tri H/Biro KLI Kemenkeu)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan rata-rata nilai tukar rupiah di 2018 akan naik menjadi Rp 15.000/US$.

"Rata-rata kurs 2018 adalah Rp 15.000/US$ sampai Desember," kata Sri Mulyani dalam rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, tekanan rupiah diperkirakan akan berlanjut, meski di 2019 ada faktor yang jauh lebih positif dibandingkan 2018.

Dalam penjelasannya, Sri Mulyani menjelaskan, tren penguatan dolar AS terhadap mata uang global terjadi di Oktober 2018 dan diperkirakan akan berlanjut walaupun diproyeksikan akan terhajadi moderasi di akhir 2018.

Kemudian, kebijakan penguatan neraca pembayaran oleh pemerintah, seperti pengendalian impor beberapa barang, diharapkan menciptakan pergerakan rupiah yang lebih stabil sampai akhir 2018.

"Selama Januari-Juli 2018 terjadi depresiasi nilai tukar rupiah yang membuat REER (Real Effective Exchange Rate) rupiah undervalued yang dapat menjadi sumber potensi apresiasi kembali," ujarnya.

Dia menjelaskan, faktor positif yang bisa mendorong penguatan rupiah ke depan adalah harga komoditas ekspor Indonesia, terutama CPO, yang memiliki potensi menguat.
(wed/dru) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular