Sri Mulyani Sebut Rupiah Rp 15.000/US$ Masuk Akal

Muhammad Choirul Anwar & Ranny Virginia Utami, CNBC Indonesia
16 October 2018 16:25
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan kepada Badan Anggaran DPR terkait asumsi kurs 2019.
Foto: Rapat Banggar DPR (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)
Jakarta, CNBC Indonesia - 
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan kepada Badan Anggaran DPR terkait asumsi kurs dalam RAPBN 2019. Pemerintah mengusulkan asumsi kurs tahun depan sebesar Rp 15.000/US$.

Di hadapan anggota dewan, Sri Mulyani menjelaskan, masalah kurs tak lepas dari masalah perekonomian global. Dalam pertemuan tahunan IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu, pertumbuhan ekonomi global diprediksi turun. Kemudian perdagangan internasional diprediksi mengalami pelemahan.

Oleh karena itu, Sri Mulyani memperkirakan kurs masih akan berada pada kisaran Rp 15.000/US$ sampai akhir tahun.

"Kurs kita sampai September 2018 keseluruhan rata-rata Rp 14.868/US $. (Kemudian) rata-rata kurs 2018 Rp 15.000/US $ sampai Desember. Meski sekarang Rp 15.200/US$, kami anggap Rp 15.000/US $ angka reasonable," kata Sri Mulyani.

Menurut dia, tekanan terhadap rupiah diperkirakan akan berlanjut pada tahun depan. Meskipun, lanjut Sri Mulyani, ada faktor-faktor yang jauh lebih positif dibandingkan 2018, terutama semester II.

"Yang menjadi faktor positif, harga komoditas ekspor Indonesia terutama CPO, memiliki potensi menguat. Ada dampak pengendalian impor nasional berdasarkan kebijakan pemerintah bersama BI," ujar Sri Mulyani.


(miq/miq) Next Article Tahun Depan, Sri Mulyani Sebut Rupiah Bisa ke Rp 15.000/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular