
analisis teknikal
Neraca Perdagangan Surplus, IHSG Berpotensi Menguat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
16 October 2018 08:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan hari ini Selasa (16/10/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat antara 5.706 hingga 5.801. Kami mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Penjualan ritel Amerika Serikat (AS) naik 0,1% untuk bulan September 2018 atau lebih rendah dari hasil konsesus Reuters yang memperkirakan peningkatan 0,6%. Adapun penjualan ritel pada bulan September naik 4,7% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Seiring dengan rendahnya peningkatan penjualan ritel, bursa utama AS terseret melemah di mana Dow Jones Industrial Average turun 0,35% (89,44 poin) menjadi 25.250,55, S&P 500 terkoreksi 0,59% (16,34 poin) ke 2,750.79, dan Nasdaq Composite turun 0,88% (66,15 poin) menjadi 7.430,74.
Ekonomi AS masih dibayangi perlambatan karena penurunan yield surat utang yang terlalu cepat, hal ini memicu kekhawatiran akan meningkatnya biaya pinjaman atau kredit karena the Fed berpotensi menaikan suku bunganya. yield 10-tahun mencapai level tertinggi sejak 2011 awal pekan kemarin.
IHSG mengawali pekan ini dengan meyakinkan, menguat 0,52% ke level 5.786 poin. penguatannya sempat bertambah 1,03% ke level 5.816 pada sesi I. Energi Penguatan IHSG berasal dari bursa utama Amerika Serikat (AS) yang kembali menguat setelah sempat terkoreksi akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi.
IHSG akhirnya ditutup dengan pelemahan 0,5% kelevel 5.727. Sektor industri dasar yang melemah 3,68%,mendorongpelemahanIHSG dengan sumbangan terbesar sebanyak 19 poin, hal itu kemungkinan dipengaruhi oleh rilis Badan pusat Statistik (BPS). Ekspor September 2018 dilaporkan sebesar US$ 14,83 miliar atau tumbuh hanya 1,7%.
Pada penutupan kemarin, grafik yang terbentuk adalah awan penutup hitam (Dark Cloud Cover), pola tersebut memberikan sinyal akan penurunan perdagangan selanjutnya.
Namun demikian indeks berpotensi menguat pada hari ini menyusul ruang kenaikannya masih terbuka karena belum memasuki area jenuh jualnya (oversold), menurut indikator teknikal stochastic slow.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Penjualan ritel Amerika Serikat (AS) naik 0,1% untuk bulan September 2018 atau lebih rendah dari hasil konsesus Reuters yang memperkirakan peningkatan 0,6%. Adapun penjualan ritel pada bulan September naik 4,7% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Seiring dengan rendahnya peningkatan penjualan ritel, bursa utama AS terseret melemah di mana Dow Jones Industrial Average turun 0,35% (89,44 poin) menjadi 25.250,55, S&P 500 terkoreksi 0,59% (16,34 poin) ke 2,750.79, dan Nasdaq Composite turun 0,88% (66,15 poin) menjadi 7.430,74.
IHSG mengawali pekan ini dengan meyakinkan, menguat 0,52% ke level 5.786 poin. penguatannya sempat bertambah 1,03% ke level 5.816 pada sesi I. Energi Penguatan IHSG berasal dari bursa utama Amerika Serikat (AS) yang kembali menguat setelah sempat terkoreksi akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi.
IHSG akhirnya ditutup dengan pelemahan 0,5% kelevel 5.727. Sektor industri dasar yang melemah 3,68%,mendorongpelemahanIHSG dengan sumbangan terbesar sebanyak 19 poin, hal itu kemungkinan dipengaruhi oleh rilis Badan pusat Statistik (BPS). Ekspor September 2018 dilaporkan sebesar US$ 14,83 miliar atau tumbuh hanya 1,7%.
![]() |
Namun demikian indeks berpotensi menguat pada hari ini menyusul ruang kenaikannya masih terbuka karena belum memasuki area jenuh jualnya (oversold), menurut indikator teknikal stochastic slow.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular