
Bursa Utama Asia Kembali Membara, IHSG Ditutup turun 0,50%
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 October 2018 17:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (15/10/2018) mengakhiri perdagangan dengan melemah 0,5% ke level 5.727. Pelemahannya seirama dengan bursa-bursa utama kawasan Asia yang terkoreksi: indeks Hang Seng turun 1,65%, Shanghai turun 1,51%, Nikkei turun 1,84% dan Kospi turun 0,87%.
Nilai transaksi mencapai Rp 6,7 triliun, lebih rendah dibandingkan nilai penutupan kemarin Rp 7,4 triliun. Investor asing kembali membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 378 miliar di pasar reguler.
Adapun saham-saham yang paling banyak dibeli asing, yaitu: PT Bank Central Asia/BBCA (Rp 143 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia/BBRI (Rp 112 miliar), PT Bank Negara Indonesia/BBNI (Rp 76 miliar), PT Astra International/ASII (Rp 34 miliar), dan PT Bank Mandiri/BMRI (Rp 30 miliar).
Sektor industri dasar melemah 3,68%, memberikan sumbangan pelemahan terbesar bagi IHSG sebanyak 19 poin hal itu kemungkinan dipengaruhi oleh rilis Badan pusat Statistik (BPS). Ekspor September 2018 dilaporkan sebesar US$ 14,83 miliar atau tumbuh hanya 1,7%.
Disisi lain nilai impor September 2018 tercatat US$14,60 miliar turun 13,18 persen dibanding Agustus 2018, sebaliknya jika dibandingkan September 2017 mengalami kenaikan 14,18 persen. Pasar melihat penurunan angka impor tersebut akan berdampak terhadap aktivitas ekonomi dan mempengaruhi sektor industri dasar dan kimia.
IHSG mengawali pekan ini dengan meyakinkan, menguat 0,52% ke level 5.786 poin. penguatannya sempat bertambah 1,03% ke level 5.816 pada sesi I. Energi Penguatan IHSG berasal dari bursa utama Amerika Serikat (AS) yang kembali menguat setelah sempat terkoreksi akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Pada hari ini IHSG secara grafik ditutup dengan bentuk pola awan penutup hitam (Dark Cloud Cover), pola tersebut memberikan sinyal akan penurunan perdagangan selanjutnya.
(yam/wed) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Nilai transaksi mencapai Rp 6,7 triliun, lebih rendah dibandingkan nilai penutupan kemarin Rp 7,4 triliun. Investor asing kembali membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 378 miliar di pasar reguler.
Adapun saham-saham yang paling banyak dibeli asing, yaitu: PT Bank Central Asia/BBCA (Rp 143 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia/BBRI (Rp 112 miliar), PT Bank Negara Indonesia/BBNI (Rp 76 miliar), PT Astra International/ASII (Rp 34 miliar), dan PT Bank Mandiri/BMRI (Rp 30 miliar).
Disisi lain nilai impor September 2018 tercatat US$14,60 miliar turun 13,18 persen dibanding Agustus 2018, sebaliknya jika dibandingkan September 2017 mengalami kenaikan 14,18 persen. Pasar melihat penurunan angka impor tersebut akan berdampak terhadap aktivitas ekonomi dan mempengaruhi sektor industri dasar dan kimia.
![]() |
IHSG mengawali pekan ini dengan meyakinkan, menguat 0,52% ke level 5.786 poin. penguatannya sempat bertambah 1,03% ke level 5.816 pada sesi I. Energi Penguatan IHSG berasal dari bursa utama Amerika Serikat (AS) yang kembali menguat setelah sempat terkoreksi akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Pada hari ini IHSG secara grafik ditutup dengan bentuk pola awan penutup hitam (Dark Cloud Cover), pola tersebut memberikan sinyal akan penurunan perdagangan selanjutnya.
(yam/wed) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular