Jelang Pengumuman Neraca Dagang, Rupiah Keok Lawan SGD

Jakarta, CNBC Indonesia- Jelang pengumuman neraca perdagangan Indonesia per September 2018, Kurs rupiah bergerak melemah di hadapan dolar Singapura. 

Pada Senin (15/10/2018), pukul 09:12 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 11.052,21. Rupiah melemah 0,22 % dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 



Siang ini, Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan akan mengumumkan neraca perdagangan periode September 2018. Konsensus yang dihimpun oleh Tim CNBC Indonesia memperkirakan, neraca perdagangan defisit US$ 600 juta atau lebih kecil dibandingkan defisit perdagangan bulan Agustus sebesar US$ 1,02 miliar. 

Menurut Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, menyatakan neraca perdagangan Indonesia sangat terbeban oleh dua hal yaitu depresiasi rupiah dan kenaikan harga minyak. Sepanjang September, rupiah melemah 0,64% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) secara point-to-point. Sedangkan harga minyak jenis brent dalam periode yang sama melesat 8,34%. 

Kedua hal ini yang menyebabkan impor migas masih membengkak dan jadi biang keladi defisit. Sepanjang Januari-Agustus, neraca perdagangan Indonesia mendalami defisit US$ 4,09 miliar. Neraca non-migas masih surplus US$ 4,27 miliar, tetapi neraca migas tekor US$ 8,35 miliar. 

Sementara itu, neraca perdagangan Singapura per September diperkirakan surplus. Konsensus yang dihimpun trading economics memperkirakan, neraca perdagangan surplus SG$ 5,2 miliar atau lebih kecil dari bulan sebelumnya sebesar SG$ 6,7. Kondisi neraca perdagangan Singapura yang diperkirakan lebih baik, disinyalir menjadi sentimen penguatan dolar Singapura terhadap rupiah pagi ini. 

Di sisi lain, pelemahan yang ada mendorong harga jual dolar Singapura kembali di atas Rp 11.100/SG$. Berikut data kurs dolar Singapura di empat bank utama nasional hingga pukul 09:25 WIB: