
IHSG Diperkirakan Mampu Menguat Hari Ini
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
15 October 2018 08:08

Jakarta, CNBC Indoneia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94% ke level 5.756,49 poin pada penutupan perdagangan di akhir pekan lalu, Jumat (12/10/18).
Sektor infrastruktur (+2,06) dan keuangan (+1,69%) menjadi pemimpin penguatan secara sektoral.
Pergerakan IHSG di zona hijau seiring dengan masih bertahannya aksi beli dengan memanfaatkan masih rendahnya sejumlah harga saham.
Di sisi lain, kembali menguatnya laju rupiah dan masih adanya sejumlah sentimen positif dari para emiten yang diikuti kenaikan laju bursa saham Asia turut menambah sentimen positif.
Kabar positif dari kegiatan Annual Meeting IMF-WB juga akan direspons, terutama dengan adanya sejumlah kesepakatan kerja sama investasi yang dicapai Indonesia dan sejumlah negara peserta.
Analis dari Indosurya Sekuritas, William Surya, mengatakan mengawali pekan ketiga dalam kuartal ke empat di tahun 2018, rilis kinerja emiten sepanjang kuartal ketiga disinyalir akan banyak mengalami perbaikan sehingga dapat turut menopang kenaikan IHSG.
"Selain itu, kondisi stabilnya perekonomian akan turut mendorong kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Hari ini IHSG berpotensi menguat dengan kisaran di level 5.621 - 5.872," ujar William.
Sedangkan Lanjar Nafi dari Reliance Sekuritas Indonesia menambahkan IHSG mengalami rebound secara teknikal dengan mencoba menutup gap down yang terbentuk pada pekan lalu.
Namun pergerakan terlihat tertahan pada resistance MA5 dengan Menipisnya ruang pergerakan penguatan Stochastic pada area middle oscillator.
"Sehingga diperkirakan IHSG cenderung akan bergerak menguat tertahan diawal pekan dengan support resistance 5.706-5.800," tambahnya.
Sementara Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, memperkirakan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.739-5.745 dan Resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.772-5.789.
Kenaikan yang terjadi dapat menjadi awal pembalikan menguat bagi IHSG seiring mulai adanya aksi beli.
"Di sisi lain, dengan asumsi berbagai sentimen dapat kian lebih baik, diharapkan dapat membantu IHSG bertahan di zona positifnya. Namun, tetap mewaspadai adanya pelemahan lanjutan," ungkapnya.
(ray) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega
Sektor infrastruktur (+2,06) dan keuangan (+1,69%) menjadi pemimpin penguatan secara sektoral.
Pergerakan IHSG di zona hijau seiring dengan masih bertahannya aksi beli dengan memanfaatkan masih rendahnya sejumlah harga saham.
Kabar positif dari kegiatan Annual Meeting IMF-WB juga akan direspons, terutama dengan adanya sejumlah kesepakatan kerja sama investasi yang dicapai Indonesia dan sejumlah negara peserta.
Analis dari Indosurya Sekuritas, William Surya, mengatakan mengawali pekan ketiga dalam kuartal ke empat di tahun 2018, rilis kinerja emiten sepanjang kuartal ketiga disinyalir akan banyak mengalami perbaikan sehingga dapat turut menopang kenaikan IHSG.
"Selain itu, kondisi stabilnya perekonomian akan turut mendorong kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Hari ini IHSG berpotensi menguat dengan kisaran di level 5.621 - 5.872," ujar William.
Sedangkan Lanjar Nafi dari Reliance Sekuritas Indonesia menambahkan IHSG mengalami rebound secara teknikal dengan mencoba menutup gap down yang terbentuk pada pekan lalu.
Namun pergerakan terlihat tertahan pada resistance MA5 dengan Menipisnya ruang pergerakan penguatan Stochastic pada area middle oscillator.
"Sehingga diperkirakan IHSG cenderung akan bergerak menguat tertahan diawal pekan dengan support resistance 5.706-5.800," tambahnya.
Sementara Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, memperkirakan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.739-5.745 dan Resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.772-5.789.
Kenaikan yang terjadi dapat menjadi awal pembalikan menguat bagi IHSG seiring mulai adanya aksi beli.
"Di sisi lain, dengan asumsi berbagai sentimen dapat kian lebih baik, diharapkan dapat membantu IHSG bertahan di zona positifnya. Namun, tetap mewaspadai adanya pelemahan lanjutan," ungkapnya.
(ray) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega
Most Popular