analisis teknikal

Ditopang Kenaikan Wall Street, IHSG Berpotensi Menguat

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 October 2018 07:58
Kami memperkirakan hari ini Senin (15/10/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan hari ini Senin (15/10/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat antara 5.706 hingga 5.801. Kami mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.

Saham-saham W
all Street ditutup naik setelah sempat bergejolak pada hari Jumat(12/10/2018), Dow memantul 287 poin ke atas, tetapi secara mingguan masih turun 4%. 

Benchmark obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) 10-tahun mencapai level tertinggi sejak 2011 awal pekan kemarin, hal ini memicu kekhawatiran akan meningkatnya biaya pinjaman atau kredit sehingga dapat memperlambat perekonomian.

Ditambah dengan valuasi saham-saham teknologi yang dianggap cukup mahal membuat saham-saham tersebut terkoreksi lebih dari 3,5 persenmenjadikan minggu terburuk sektor tersebut sejak Maret 2018. 

Indeks Volatilitas Cboe (VIX), yang secara luas dianggap alat pengukur dari ketakutan pasar AS, telah mencapai level tertingginya sejak Februari hingga pekan ini. Angkanya mencapai level 25,18 pada hari Jumat(12/10/2018), naik sekitar 70 persen. Menjadikan Wall Street masih dihantui potensi koreksi.

Sedangkan sisi teknikal, indeks mulai mencoba keluar dari tekanan, setelah akhir pekan lalu menguat 0,94% yang membuat menembus garis rerata harganya selama 5 hari (MA 5) berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan (moving average/MA), membuat IHSG memiliki kekuatan untuk mencoba kenaikan. 
Ditopang Kenaikan Saham Wallstreet, IHSG Berpotensi MenguatSumber: Reuters

Pada penutupan kemarin, grafik yang terbentuk adalah bintang pagi cerah (morning star), menjadikan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan karena sinyal yang diberikan cukup kuat. 

Ruang kenaikannya juga masih cukup terbuka karena belum memasuki area jenuh jualnya (oversold), menurut indikator teknikal stochastic slow.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(yam/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular