Sell-Off Berlalu, Dow Jones Melesat 1,61%

Anthony Kevin & Rehia Indrayanti Beru Sebayang, CNBC Indonesia
12 October 2018 20:57
Dow Jones melesat 1,61% pada awal perdagangan hari ini ke level 25.455,79.
Foto: Dow Jones (REUTERS/Brendan McDermid)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dow Jones melesat 1,61% pada awal perdagangan hari ini ke level 25.455,79. Sell-off yang terjadi dalam dua hari terakhir telah membuka ruang bagi investor untuk melakukan akumulasi.

Jika ditarik dari posisi penutupan hari Selasa (9/10/2018) hingga Kamis (11/10/2018), Dow Jones telah anjlok lebih dari 5%.

Namun, perdagangan hari ini bukan tanpa risiko. Sebab, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik sebesar 3,6 bps pada hari ini menjadi 3,167%, dari yang sebelumnya 3,131%.

Pelaku pasar nampak terus melakukan price-in mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali oleh Bank Sentral AS The Federal Reserve pada tahun ini, terlepas dari lemahnya data inflasi.

Kemarin, inflasi AS periode September diumumkan sebesar 2,3% YoY, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 2,4% YoY.

Terlepas dari inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi, memang pelaku pasar sudah kelewat yakin bahwa the Fed akan mengeksekusi rencana kenaikan suku bunga acuan pada penghujung tahun.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 12 Oktober 2018, kemungkinan the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini adalah 78,1%.

Sepanjang tahun ini, yield obligasi AS tenor 10 tahun sempat 2 kali menyentuh kisaran 3,22% dan pada kedua momen tersebut, obligasi langsung diburu investor. Jika imbal hasil obligasi terus naik, pasar saham bisa kembali merasakan sell-off.

CEO DoubleLine Capital LP Jeffrey Gundlach mengaku tidak terkejut melihat kenaikan imbal hasil obligasi yang belakangan terjadi.

"Kurva mungkin akan meningkat sehingga imbal hasil obligasi tenor AS menjadi 3,5% atau 3,6%," ujarnya kepada "Halftime Report", Kamis (11/10/2018).

Gundlach adalah pendiri dan CEO DoubleLine Capital LP yang dikenal lantaran ketajaman investasi di pasar pendapatan tetap. DoubleLine mengelola aset lebih dari US$120 miliar, menurut situs perseroan.

Pada pukul 21:00 WIB, pembacaan awal untuk data consumer sentiment versi University of Michigan periode Oktober akan diumumkan.

Pada pukul 23:30 WIB, anggota FOMC Raphael Bostic dijadwalkan berbicara mengenai perekonomian dan kebijakan publik di Network of Schools of Public Policy, Affairs, and Administration Annual Conference di Atlanta.

Kemudian, Sabtu (13/10/2018) pada pukul 09:30 WIB, anggota FOMC lainnya, yakni Randal Quarles dijadwalkan berpartisipasi dalam diskusi panel di Institute of International Finance Annual Membership Meeting di Bali.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(miq/miq) Next Article Wall Street Langsung Loyo, Tesla dan The Fed Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular