
Bursa Tokyo Bangkit dari Kejatuhan, Meski Naik Tipis 0,46%
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 October 2018 14:17

Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa Tokyo bangkit saat aksi beli mulai ramai terjadi di perdagangan hari Jumat (12/10/2018), setelah terperosok parah bersama bursa global di perdagangan kemarin karena dihantui isu perang dagang dan juga cekcok tentang kenaikan tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS).
Indeks acuan Nikkei 225, yang anjlok hampir 4% kemarin, kini rebound 0,46% atau 103,80 poin dan ditutup di 22.694,66. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas tumbuh tipis 0,03% atau 0,59 poin menjadi 1.702,45.
Kejatuhan di bursa Tokyo dan bursa global kemarin terjadi setelah penurunan tajam di Wall Street, di mana Dow Jones Industrial Average anjlok lebih dari 500 poin akibat kritik pedas Presiden AS Donald Trump terhadap rencana The Federal Reserve untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan.
Melalui siaran TV di Fox and Friends, Trump mengatakan Fed "mulai gila" karena berencana menaikkan suku bunga acuan.
Mendukung pernyataan Trump, Richard Bove, chief marketing strategist di Rafferty Capital Markets, mengatakan kepada CNBC hari ini bahwa, "The Fed tidak bisa menaikkan tingkat suku bunga di level setinggi itu ketika semua bank sentral besar di dunia tidak mengikuti langkahnya."
(hps/hps) Next Article Bursa Saham Tokyo Ditutup Terkoreksi 0,59%
Indeks acuan Nikkei 225, yang anjlok hampir 4% kemarin, kini rebound 0,46% atau 103,80 poin dan ditutup di 22.694,66. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas tumbuh tipis 0,03% atau 0,59 poin menjadi 1.702,45.
Kejatuhan di bursa Tokyo dan bursa global kemarin terjadi setelah penurunan tajam di Wall Street, di mana Dow Jones Industrial Average anjlok lebih dari 500 poin akibat kritik pedas Presiden AS Donald Trump terhadap rencana The Federal Reserve untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan.
Mendukung pernyataan Trump, Richard Bove, chief marketing strategist di Rafferty Capital Markets, mengatakan kepada CNBC hari ini bahwa, "The Fed tidak bisa menaikkan tingkat suku bunga di level setinggi itu ketika semua bank sentral besar di dunia tidak mengikuti langkahnya."
(hps/hps) Next Article Bursa Saham Tokyo Ditutup Terkoreksi 0,59%
Most Popular