Analisis Teknikal

Pasar AS Masih Anjlok, Simak Proyeksi IHSG Berikut

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
12 October 2018 09:11
Kami memperkirakan hari ini Jumat (12/10/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak melemah
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan hari ini Jumat (12/10/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak melemah antara 5.759 hingga 5.682. Kami mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.

Setelah menguat selama tiga hari berturut-turut awal pekan ini, indeks kembali terkoreksi cukup dalam pada perdagangan kemarin dengan melemah 2,02% kelevel 5.702. Penyebabnya adalah sentimen negatif dari Amerika Serikat (AS). 

Kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang tinggi oleh the Fed juga menekan ekuitas AS. Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun diperdagangkan sekitar 3,23 persen yang menjadikan level tertinggi sejak 2011.

Yield dua tahun, sementara ini, mencapai nilai tertinggi sejak 2008. Kenaikan yield yang sangat cepat membuat kekhawatiran di Wall Street bahwa suku bunga yang lebih tinggi akan memperlambat perekonomian.

Tadi pagi pasar AS ditutup kembali anjlok, Dow Jones terkoreksi 2,13%, S&P 500 turun 2,06% dan Nasdaq jatuh 1,25%. Investor AS masih resah atas kenaikan harga obligasi pemerintah yang cukup tajam dan khawatir akan peningkatan suku bunga kredit yang dapat memperlambat perekonomian.

Ketakutan tersebut sedikit dipadamkan oleh rilis data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan. Pemerintah AS mengatakan indeks harga konsumen naik 0,1 persen pada September, jauh di bawah kenaikan yang diharapkan 0,2 persen.

Dari sisi teknikal, indeks terlihat mengalami tekanan cukup serius, setelah mampu menguat pekan lalu dengan bergerak diatas garis reratanya selama 5 hari disertai gap berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan (moving average/MA).
Sumber: Reuters
Adapun pola grafik yang terbentuk pada penutupan kemarin adalah bearish kicker, pola tersebut memberikan sinyal kecenderungan akan penurunan IHSG selanjutnya.

Ruang pelemahan indeks masih cukup terbuka karena belum memasuki area jenuh jualnya (oversold), menurut indikator teknikal stochastic slow.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular