
TRAM Raih Kontrak Batu Bara 700 Ribu Ton
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
10 October 2018 18:29

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) menandatangani perjanjian kerja sama penggunaan infrastruktur logsitik pertambangan jangka panjang melalui anak usahanya yakni PT Gunung Bara Utama (GBU).
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia, perjanjian yang dilakukan dengan PT Citra Dayak Indah (CDI) ini memiliki jangka waktu selama 3 tahun hingga 8 Oktober 2021. Sedangkan volume minimal yang diperoleh sebesar 700 ribu metrik ton (MT) batu bara.
CDI merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu bara yang berlokasi di Kutai Barat dengan area seluas 5 ribu hektar.
TRAM beralasan perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari rencana perusahaan untuk pengembangan dan perluasan kegiatan usaha infrastruktur logistik pertambangan di Kutai Barat Kalimantan Timur.
Selain itu, pengembangan ini tidak menutup kemungkinan semakin luas hingga wilayah Kalimantan Tengah.
Selain itu, aksi ini diperkirakan mampu memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional dan kinerja keuangan perseroan kedepannya.
TRAM baru saja mengakuisisi sebanyak 499 saham atau Rp 499 juta milik PT Inti Pancar Dinamika (IPD) yang bergerak di bidang usaha perdagangan umum dan jasa.
Menurut keterbukaan informasinya hari ini, perseroan saat ini memiliki 99% saham PID yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi konsolidasi keuangan TRAM selanjutnya.
"Perseroan berencana untuk memperluas kegiatan usaha dan grup perusahaan dalam menunjang kegiatan usaha dibidang pertambangan dan jasa penunjang kegiatan pertambangan di masa depan," ujar Asnita Kkasmy Corporate Secretary TRAM.
"Transaksi ini emrupakan transaksi afiliasi dengan nilai tidak melebihi 0,5% dari modal dan disetor milik perseroan. Untuk saat ini belum ada kontribusi pendapatan dar IPD karena sampai saat ini masih belum beroperasi secara komersial," tambahnya.
(hps/hps) Next Article PLTU Pensiun Dini, Bagaimana Nasib Emiten Batu Bara?
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia, perjanjian yang dilakukan dengan PT Citra Dayak Indah (CDI) ini memiliki jangka waktu selama 3 tahun hingga 8 Oktober 2021. Sedangkan volume minimal yang diperoleh sebesar 700 ribu metrik ton (MT) batu bara.
CDI merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu bara yang berlokasi di Kutai Barat dengan area seluas 5 ribu hektar.
Selain itu, pengembangan ini tidak menutup kemungkinan semakin luas hingga wilayah Kalimantan Tengah.
Selain itu, aksi ini diperkirakan mampu memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional dan kinerja keuangan perseroan kedepannya.
TRAM baru saja mengakuisisi sebanyak 499 saham atau Rp 499 juta milik PT Inti Pancar Dinamika (IPD) yang bergerak di bidang usaha perdagangan umum dan jasa.
Menurut keterbukaan informasinya hari ini, perseroan saat ini memiliki 99% saham PID yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi konsolidasi keuangan TRAM selanjutnya.
"Perseroan berencana untuk memperluas kegiatan usaha dan grup perusahaan dalam menunjang kegiatan usaha dibidang pertambangan dan jasa penunjang kegiatan pertambangan di masa depan," ujar Asnita Kkasmy Corporate Secretary TRAM.
"Transaksi ini emrupakan transaksi afiliasi dengan nilai tidak melebihi 0,5% dari modal dan disetor milik perseroan. Untuk saat ini belum ada kontribusi pendapatan dar IPD karena sampai saat ini masih belum beroperasi secara komersial," tambahnya.
(hps/hps) Next Article PLTU Pensiun Dini, Bagaimana Nasib Emiten Batu Bara?
Most Popular