Tekanan Jual Reda, Bursa Hong Kong Saat Jeda Bertahan Hijau

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
09 October 2018 11:52
Salah satu sentimen yang masih mempengaruhi bursa saham Asia pekan ini adalah kenaikan yield obligasi Amerika Serikat (AS).
Foto: REUTERS/Bobby Yip/File Photo
Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa Saham Hong Kong menguat pada jeda siang, Selasa (9/10/2018) karena sell-off berkepanjangan di seluruh pasar Asia telah mereda.

Indeks Hang Sang naik 0,42%, atau 117,80 poin, menjadi 26.311,97 pada jeda siang.

Sentimen masih bercampur baur dalam menyikapi perkembangan ekonomi dunia. Salah satu sentimen yang masih mempengaruhi bursa saham Asia pekan ini adalah kenaikan yield obligasi Amerika Serikat (AS).

Sepanjang pekan lalu, yield obligasi AS tenor 10 tahun melesat 17,1 bps. Kenaikan yield di AS adalah sinyal bullish bagi greenback, karena yield yang tinggi ini akan membuat kupon di lelang obligasi berikutnya akan naik.

Inilah mengapa yield yang tinggi bisa menaikkan nilai dolar AS, karena minat investor akan tinggi ketika lelang obligasi selanjutnya. Untuk membeli obligasi pemerintah AS tentu butuh greenback, sehingga permintaan terhadap mata uang ini akan tinggi dan nilainya semakin mahal alias menguat.

Tingginya permintaan terhadap dolar AS ini membuat mata uang Negeri Adidaya semakin digdaya. Arus modal yang bergerombol di sekitar dolar AS membuat pasar keuangan negara-negara lain ditinggalkan, termasuk Indonesia.

Selain itu, Bank Sentral China (PBOC) mengeluarkan kebijakan berupa pemotongan rasio cadangan wajib sebesar 1%. Kebijakan tersebut untuk mengoptimalkan struktur likuiditas perbankan dan pasar uang, sekaligus memangkas struktur pembiayaan untuk memacu pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya tensi perang dagang.
(hps/hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular