Analisis Teknikal

IHSG Berpotensi Rebound, Mampukah Bertahan?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
08 October 2018 08:16
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak cenderung menguat
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan hari ini, Senin (8/9/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat antara 5.720 hingga 5.819. Sektor konsumer akan menjadi pendorong utama diikuti sektor keuangan.

Tim Riset CNBC Indonesia  mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Faktor tutupnya Bursa Amerika Serikat (AS) karena memperingati hari Christopher Columbus menemukan Benua Amerika (Columbus Day) akan mengurangi tekanan terhadap mata uang global dan rupiah.

Beberapa negara maju dikabarkan akan menaikkan suku bunganya, antara lain Bank Sentral Norwegia, Bank Nasional Swis, Bank Sentral Australia dan Bank Sentral Swedia, langkah tersebut berpotensi megurangi kedigdayaan dolar AS terhadap mata uang negara lain.

"Ini merupakan awal sebuah proses di mana arah kebijakan moneter negara maju akan mulai convergence. Sehingga, AS bukan satu satunya negara di kelompok negara maju dengan suku bunga yang tengah meningkat," papar Nanang selaku Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI).

Dari pasar modal, IHSG menutup pekan dengan penurunan 24 poin (-0,42%) ke 5.731, adapun akumulasi penurunan selama sepekan adalah 244 poin (-4,09%). Kekhawatiran akan pelemahan rupiah lebih lanjut membuat investor asing menjual sahamnya senilai 2.4 triliun pada minggu kemarin.

Jika melihat dari sisi teknikal, potensi kenaikan sesaat (technical rebound) pada IHSG kembali terbuka, pasalnya indeks saat ini levelnya cukup dekat dengan penghalang harga turunnya (support) yang berada di 5.660.

sumber: reuters


Meskipun belum memasuki area jenuh jualnya (oversold) menurut indikator teknikal stochastic slow, namun potensi pembalikan arah masih terbuka.

Menyusul rilis data hari Jumat (5/10/2018), saham-saham AS berjatuhan menyikapi rilis data dari departemen ketenagakerjaan yang mengundang suku bunga the Fed naik lebih tinggi. Indeks Dow Jones (-0,68%), S&P 500 (-0,55%) dan NASDAQ (-1,61%).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular