
Data Ekonomi AS Kinclong, IHSG Dibuka Koreksi 0,31%
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
05 October 2018 09:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka koreksi 0,31% ke Level 5.738,6 poin. Koreksi ini juga dialami bursa utama Asia. Indeks Nikkei turun 1,24%, indeks Kospi turun 1,99%, indeks Strait Times turun 1,27%, dan indeks Hang Seng turun 2,23%.
Sentimen utama koreksi IHSG pada awal perdagangan ini adalah pelemahan nilai tukar. Saat ini nilai tukar rupiah sudah berada di kisaran US$15.000/US$. Ini menjadi level psikologis baru bagi rupiah.
Faktor kekhawatiran investor atas prediksi defisit transaksi berjalan (current account defisit) dari Menteri Keuangan Sri Mulyani juga jadi biang keroknya. Mantan direktur pelaksana World Bank ini menyatakan CAD bisa tembus di atas 3% jika impor masih terus tinggi.
Di belahan dunia lainnya, data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan hasil yang kinclong. Rilis data pada hari Kamis (4/10/2018) kemarin, jobless claim tercatat turun menjadi 207.000, menjadikan angka terendah sejak 49 tahun lalu.
Kemudian survei dari ADP, menyebutkan bahwa perekonomian AS menciptakan 230.000 lapangan kerja sepanjang September. Ini adalah angka tertinggi sejak Februari.
Khawatir the Fed akan menaikan suku bunga, bursa-bursa AS kemarin terkoreksi, yakni Indeks Dow Jones (-0,75%), S&P 500 (-0,82%) dan NASDAQ (-1,81%).
Derasnya aliran modal ke AS cenderung menekan pasar keuangan Indonesia, Sentimen eksternal yang terlalu kuat berpotensi melemahkan rupiah serta mengkoreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Sentimen utama koreksi IHSG pada awal perdagangan ini adalah pelemahan nilai tukar. Saat ini nilai tukar rupiah sudah berada di kisaran US$15.000/US$. Ini menjadi level psikologis baru bagi rupiah.
Faktor kekhawatiran investor atas prediksi defisit transaksi berjalan (current account defisit) dari Menteri Keuangan Sri Mulyani juga jadi biang keroknya. Mantan direktur pelaksana World Bank ini menyatakan CAD bisa tembus di atas 3% jika impor masih terus tinggi.
Kemudian survei dari ADP, menyebutkan bahwa perekonomian AS menciptakan 230.000 lapangan kerja sepanjang September. Ini adalah angka tertinggi sejak Februari.
Khawatir the Fed akan menaikan suku bunga, bursa-bursa AS kemarin terkoreksi, yakni Indeks Dow Jones (-0,75%), S&P 500 (-0,82%) dan NASDAQ (-1,81%).
Derasnya aliran modal ke AS cenderung menekan pasar keuangan Indonesia, Sentimen eksternal yang terlalu kuat berpotensi melemahkan rupiah serta mengkoreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular