Deretan Proyek yang Masuk Blended Finance Bernilai US$ 4 M

Arys Aditya, CNBC Indonesia
03 October 2018 19:07
Pemerintah melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) bakal meluncurkan daftar proyek infrastruktur senilai US$ 4 miliar
Foto: Menko Maritim Luhut Pandjaitan melakukan peletakan baru pertama, pembangunan perusahan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) pada hari Kamis (30/8). (dok. Kemenko Maritim)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) bakal meluncurkan daftar proyek infrastruktur senilai US$ 4 miliar yang akan dibiayai dengan skema pembiayaan campuran (blended finance).

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan program blended finance merupakan inovasi krusial karena bakal mendorong percepatan pembangunan infrastruktur.

Berdasarkan data PT SMI, terdapat 31 proyek yang disiapkan untuk diluncurkan dalam gelaran Tri Hita Karana (THK) 2018 di Bali yang juga berbarengan dengan agenda IMF-World Bank Annual Meeting 2018.
Deretan Proyek yang Masuk Blended Finance Bernilai US$ 4 MFoto: Menko Maritim Luhut Pandjaitan (CNBC Indonesia)

"Jadi sekarang kita tidak lagi berbicara hanya APBN, melainkan ada inisiatif-inisiatif dari swasta, para filantropis, negara donor, perbankan internasional yang dimobilisasi untuk proyek terkait SDGs," ujar Luhut di kantornya, Rabu (2/10/2018).

"Sektornya luas sekali dan tidak ada batasan. Jadi proyek stunting yang nilainya US$ 10 juta bisa masuk, kemudian yang besar seperti listrik, water supply, renewable energy dan sebagainya."

Dirut PT SMI Emma Sri Martini menyebut peluncuran daftar proyek tersebut adalah peluang bagi untuk memperluas jangkauan pembiayaan proyek-proyek nasional.

"Kita bisa enlarge source of fund, ke donor dan filantropi, juga bank komersial agar yang sebelumnya tidak bisa masuk, menjadi masuk untuk membiayai proyek."

Adapun, Presiden Direktur PT HSBC Indonesia Summit Duta menyatakan minat besar perseroan terhadap skema blended finance. Ia bahkan telah berbicara dengan Bank Indonesia mengenai detil teknis skema ini.

"Perbankan saat ini tidak selalu hanya berbicara return, tapi kami juga ingin membiayai proyek-proyek yang kami yakini berkelanjutan."

Acara THK 2018 diagendakan terlaksana pada 9-11 Oktober 2018 yang akan dihadiri lebih dari 300 stakeholder dan pemimpin perusahaan, lembaga donor, LSM, perbankan internasional dan pucuk pemerintahan.

Tercatat, berbagai perusahaan seperti Unilever dan Starbucks, serta perbankan komersial yakni HSBC, lalu berbagai organisasi internasional seperti IMF dan World Bank sendiri, OECD dan ADB, ikut serta dalam inisiatif ini.





(dru) Next Article Penampakan Markas Tesla, Tempat Luhut & Elon Musk Meet Up

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular