Analisis Teknikal

Minyak Jenis Brent Tembus US$85, Begini Proyeksi Selanjutnya

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 October 2018 15:40
Harga minyak jenis brent naik 0,06% ke level US$85,03/barel untuk kontrak pengiriman Desember 2018
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak jenis brent naik 0,06% ke level US$85,03/barel untuk kontrak pengiriman Desember 2018, pada perdagangan Selasa (2/10/2018). Pada waktu yang sama, harga minyak jenis light sweet kontrak November 2018 juga menguat 0,33% ke level US$75,55/barel.

Sentimen positif yang menjadi pendorong harga minyak hari ini masih datang dari kekhawatiran pelaku pasar terhadap sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran yang akan menyasar sektor perminyakan pada November mendatang.

Sanksi ini berpotensi mengurangi pasokan minyak dunia. Pada puncaknya di 2018, Iran mengekspor 2,71 juta barel/hari (bph), hampir 3% dari konsumsi harian minyak mentah global. Namun mengutip data Reuters, ekspor Iran pada September hanya 1,9 juta bph, level terendahnya sejak pertengahan 2016.

Melalui siaran bulan Juli 2016, minyak mentah berjenis Brent merupakan jenis minyak mentah yang dijadikan patokan. Ketetapan formula ini tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Menteri ESDM Nomor 6171 K/12/MEM/2016.

Jika kita melihat dari awal tahun, Harga minyak jenis brent sudah mengalami pengutan 27,49%. Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis pada pergerakan harga minyak jenis Brent, untuk melihat pergerakannya menggunakan metode berdasarkan analisis secara teknikal. Berikut ini ulasannya:

Minyak Jenis Sumber: Reuters

Dilihat dari awal tahun pergerakan harga minyak terlihat naik (uptrend). Secara jangka pendek harga minyak juga cenderung naik, hal itu terlihat dari posisi harga minyak yang bergerak di atas garis rerata harganya selama 5 dan 10 hari menurut indikator teknikal moving average (MA).

Diperkuat oleh indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) harga Brent oil cenderung menguat karena pada posisi persilangan emas (golden cross).

Kami percaya harga minyak berjenis Brent akan menguji level US$95/barel berdasarkan analisis pergerakan tren harga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/hps) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular