Investor Asing Masuk Rp 272 M, IHSG Menguat 0,33%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 September 2018 12:03
IHSG menguat 0,33% hingga akhir sesi 1 ke level 5.949,04.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,33% hingga akhir sesi 1 ke level 5.949,04. IHSG berhasil mengekor mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga diperdagangkan di zona hijau: indeks Nikkei naik 1,27%, indeks Strait Times naik 0,69%, indeks Shanghai naik 0,93%, dan indeks Hang Seng naik 0,62%.

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 3,11 triliun dengan volume sebanyak 5,62 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 162.987 kali.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG naik adalah: PT Telekomunikasi Indonesia/TLKM (+1,4%), PT United Tractors Tbk/UNTR (+1,86%), PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (+3,21%), PT Bank Negara Indonesia/BBNI (+1,02%), dan PT Bank Rakyat Indonesia/BBRI (+1,95%).

Hasil pertemuan bank sentral AS alias The Federal Reserve sudah tak lagi direspon negatif oleh investor saham Benua Kuning seperti pada perdagangan kemarin (27/9/2018). Memang, ada sisi positif dari pertemuan the Fed kali ini yakni pihaknya tak semakin hawkish. Padahal, proyeksi pertumbuhan ekonomi dikerek naik tinggi oleh bank sentral.

Pada tahun ini, the Fed memproyeksikan ekonomi AS tumbuh sebesar 3,1%, dari yang sebelumnya hanya 2,8% pada proyeksi bulan Juni. Untuk tahun 2019, proyeksi pertumbuhan ekonomi dinaikkan sebesar 0,1% menjadi 2,5%. Sementara untuk tahun 2020, proyeksinya adalah tetap di level 2%.

Kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini tetap diproyeksi sebanyak 4 kali, sementara untuk tahun 2019 tetap 3 kali. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi pasar saham.

Dari kawasan regional, cukup banyak sentimen positif dari rilis data ekonomi. Di Jepang, tingkat pengangguran periode Agustus diumumkan sebesar 2,4%, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,5%. Di Korea Selatan, indeks keyakinan konsumen periode September 2018 diumumkan sebesar 102, mengalahkan capaian periode Agustus 2018 yang sebesar 99.

Sementara di Hong Kong, kemarin ekspor periode Agustus 2018 diumumkan tumbuh sebesar 13,1% YoY, mengalahkan capaian periode Juli 2018 yang sebesar 10% YoY. Impor meroket 16,4% YoY, dari yang sebelumnya 14% YoY.

Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari rupiah yang diperdagangkan menguat 0,11% di pasar spot ke level Rp 14.895/dolar AS. Investor nampak mengapresiasi keputusan Bank Indonesia (BI) yang mengerek suku bunga acuan sebesar 25bps ke level 5,75%. Keputusan ini sesuai dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia. Lantas, sepanjang tahun ini suku bunga acuan sudah dikerek naik sebesar 150bps.

Seiring dengan penguatan rupiah, investor asing membukukan beli bersih yang lumayan besar, yakni senilai Rp 271,8 miliar. 5 besar saham yang dikoleksi investor asing adalah: PT Bukit Asam Tbk/PTBA (Rp 77,6 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 65,7 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 43,4 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 28,4 miliar), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk/SRTG (Rp 22,7 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular