
Reli 8 Hari Terhenti, Bursa Tokyo Koreksi 1%
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
27 September 2018 15:06

Tokyo, CNBC Indonesia - Indeks acuan Tokyo, Nikkei, turun 1% pada hari Kamis (27/9/2018) seraya para investor mengambil untung dari penguatan selama delapan hari berturut-turut.
Nikkei 225, yang naik ke level tertinggi selama delapan bulan pada sehari sebelumnya, ditutup terkoreksi 0,99% atau 237,05 ke posisi 23.796,74. Sementara itu, indeks yang lebih luas yaitu Topix turun 1,18% atau 21,56 poin ke posisi 1.800,11.
"Profit-taking [aksi ambil untung] muncul setelah penguatan belakangan ini," kata Hikaru Sato, Analis Teknikal Senior di Daiwa Securities.
"Namun, beberapa produsen otomotif untung dari pemberitaan bahwa AS tidak akan menerapkan tarif impor tambahan ke industry otomotif Jepang" selama diskusi perdagangan bilateral, kata Sato kepada AFP.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan sebuah kesepakatan untuk memulai negosiasi kesepakatan dagang pada hari Rabu di New York. Diskusi dilakukan di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB.
Abe kemudian menyampaikan kepada para jurnalis bahwa kedua pemimpin negara itu sudah sepakat untuk "menahan diri mengambil langkah-langkah yang berlawanan dengan semangat dari" kesepakatan mereka, "yang berarti AS tidak akan menerapkan" tarif impor tambahan terhadap mobil buatan Jepang.
Dolar menguat 112,64 yen dalam perdagangan siang hari Asia, dibandingkan dengan 112,74 yen di New York dan 112,89 di Tokyo pada hari Rabu (26/9/2018).
Di Tokyo, bank-bank kehilangan pijakan dengan harga saham Mitsubishi UFJ turun 1,54% ke 705,2 yen dan Sumitomo Mitsui Financial terkoreksi 1,06% ke 4.545 yen.
Di antara kalangan produsen otomotif, saham Subaru melonjak 2,62% ke 3.403 yen dan Mazda naik 0,44% ke 1.340 yen, tetapi Toyota turun 0,31% ke 7.008 yen.
Di New York, Dow Jones ditutup terkoreksi 0,4% setelah bank sentral AS Federal Reserve/The Fed menaikkan suku bunga acuan dan memberi sinyal bahwa pihaknya berencana terus perlahan-lahan menaikkan suku bunga.
(hps) Next Article Pertemuan AS-Korut Tak Ada Hasil, Bursa Tokyo Terkoreksi
Nikkei 225, yang naik ke level tertinggi selama delapan bulan pada sehari sebelumnya, ditutup terkoreksi 0,99% atau 237,05 ke posisi 23.796,74. Sementara itu, indeks yang lebih luas yaitu Topix turun 1,18% atau 21,56 poin ke posisi 1.800,11.
"Profit-taking [aksi ambil untung] muncul setelah penguatan belakangan ini," kata Hikaru Sato, Analis Teknikal Senior di Daiwa Securities.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan sebuah kesepakatan untuk memulai negosiasi kesepakatan dagang pada hari Rabu di New York. Diskusi dilakukan di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB.
Abe kemudian menyampaikan kepada para jurnalis bahwa kedua pemimpin negara itu sudah sepakat untuk "menahan diri mengambil langkah-langkah yang berlawanan dengan semangat dari" kesepakatan mereka, "yang berarti AS tidak akan menerapkan" tarif impor tambahan terhadap mobil buatan Jepang.
Dolar menguat 112,64 yen dalam perdagangan siang hari Asia, dibandingkan dengan 112,74 yen di New York dan 112,89 di Tokyo pada hari Rabu (26/9/2018).
Di Tokyo, bank-bank kehilangan pijakan dengan harga saham Mitsubishi UFJ turun 1,54% ke 705,2 yen dan Sumitomo Mitsui Financial terkoreksi 1,06% ke 4.545 yen.
Di antara kalangan produsen otomotif, saham Subaru melonjak 2,62% ke 3.403 yen dan Mazda naik 0,44% ke 1.340 yen, tetapi Toyota turun 0,31% ke 7.008 yen.
Di New York, Dow Jones ditutup terkoreksi 0,4% setelah bank sentral AS Federal Reserve/The Fed menaikkan suku bunga acuan dan memberi sinyal bahwa pihaknya berencana terus perlahan-lahan menaikkan suku bunga.
(hps) Next Article Pertemuan AS-Korut Tak Ada Hasil, Bursa Tokyo Terkoreksi
Most Popular