
Dolar AS Menguji Rp 14.900?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 September 2018 08:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak melemah. Apabila pelemahan terus terjadi, bukan tidak mungkin dolar AS kembali menembus level Rp 14.900.
Pada Selasa (25/9/2018), US$ 1 dihargai Rp 14.865 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,03% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Seiring perjalanan pasar, rupiah terus melemah. Pada pukul 08:17 WIB, US$ 1 sudah berada di Rp 14.880 di mana rupiah melemah 0,13%.
Bahkan pada pukul 08:28 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.890, kali ini rupiah sudah melemah 0,2%. Lagi-lagi dolar AS menguji level Rp 14.900.
Tidak hanya rupiah, berbagai mata uang utama Asia juga melemah di hadapan dolar AS. Dengan depresiasi 0,13%, rupiah jadi mata uang terlemah ketiga di Asia. Sejauh ini, hanya rupee India dan yuan China yang melemah lebih dalam ketimbang mata uang Tanah Air.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS dibandingkan sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 08:20 WIB:
Penguatan dolar AS masih berlanjut. Tidak hanya di Asia, greenback juga perkasa di hadapan enam mata uang utama.
Pada pukul 08:23 WIB, Dollar Index masih menguat 0,06%. Laju Dollar Index memang dalam rentang tipis, tetapi konsisten.
Sepertinya arus modal memang sedang memihak dolar AS, seiring rapat The Federal Reserve/The Fed yang sudah di depan mata yaitu 26 September. Mengutip CME Fedwatch, peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dalam rapat tersebut mencapai 93,8%. Sementara probabilitas kenaikan 50 bps adalah 6,2%.
Kenaikan suku bunga acuan akan membuat imbalan berinvestasi, terutama di instrumen berpendapatan tetap, akan ikut terkerek. Memegang dolar AS saja sudah menguntungkan, karena kenaikan suku bunga akan menjangkar ekspektasi inflasi sehingga nilai mata uang ini akan terjaga.
Oleh karena itu, kenaikan suku bunga akan membuat arus modal berdesakan ingin masuk ke AS. Ditopang membludaknya aliran dana, penguatan dolar AS memang sulit terhindarkan.
Apabila arus modal terus masuk ke AS, maka mata uang Asia berpotensi untuk kembali tertekan seperti kemarin. Rupiah pun tidak terkecuali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Pada Selasa (25/9/2018), US$ 1 dihargai Rp 14.865 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,03% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Seiring perjalanan pasar, rupiah terus melemah. Pada pukul 08:17 WIB, US$ 1 sudah berada di Rp 14.880 di mana rupiah melemah 0,13%.
Tidak hanya rupiah, berbagai mata uang utama Asia juga melemah di hadapan dolar AS. Dengan depresiasi 0,13%, rupiah jadi mata uang terlemah ketiga di Asia. Sejauh ini, hanya rupee India dan yuan China yang melemah lebih dalam ketimbang mata uang Tanah Air.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS dibandingkan sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 08:20 WIB:
Penguatan dolar AS masih berlanjut. Tidak hanya di Asia, greenback juga perkasa di hadapan enam mata uang utama.
Pada pukul 08:23 WIB, Dollar Index masih menguat 0,06%. Laju Dollar Index memang dalam rentang tipis, tetapi konsisten.
Sepertinya arus modal memang sedang memihak dolar AS, seiring rapat The Federal Reserve/The Fed yang sudah di depan mata yaitu 26 September. Mengutip CME Fedwatch, peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dalam rapat tersebut mencapai 93,8%. Sementara probabilitas kenaikan 50 bps adalah 6,2%.
Kenaikan suku bunga acuan akan membuat imbalan berinvestasi, terutama di instrumen berpendapatan tetap, akan ikut terkerek. Memegang dolar AS saja sudah menguntungkan, karena kenaikan suku bunga akan menjangkar ekspektasi inflasi sehingga nilai mata uang ini akan terjaga.
Oleh karena itu, kenaikan suku bunga akan membuat arus modal berdesakan ingin masuk ke AS. Ditopang membludaknya aliran dana, penguatan dolar AS memang sulit terhindarkan.
Apabila arus modal terus masuk ke AS, maka mata uang Asia berpotensi untuk kembali tertekan seperti kemarin. Rupiah pun tidak terkecuali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular