
Eskalasi Perang Dagang AS-China Bawa Hang Seng Anjlok 1,62%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 September 2018 17:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Hang Seng ditutup anjlok 1,62% ke level 27.499,39, sementara indeks Strait Times naik tipis 0,05% ke level 3.219,16. Masih dari kawasan regional, perdagangan saham di Jepang, China, dan Korea Selatan diliburkan. Mengutip Reuters, bursa saham Jepang diliburkan seiring dengan perayaan Autumnal Equinox Day. Di China, bursa saham diliburkan seiring dengan perayaan Mid-Autumn Day dan Dragon Boat Holiday. Di Korea Selatan, bursa saham diliburkan guna memperingati Mid-Autumn Festival.
Hubungan AS-China yang kian panas di bidang perdagangan membuat investor di bursa saham Hong Kong melakukan aksi jual secara besar-besaran. China kini telah resmi membatalkan rencana dialog perdagangan dengan AS. The Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat (21/9/2018) bahwa kubu China menolak proposal dari AS untuk mengirimkan dua orang delegasinya ke Washington, seperti dikutip dari CNBC International. Sikap Presiden AS Donald Trump yang tetap kekeh untuk mengenakan bea masuk baru senilai 10% terhadap berbagai produk China senilai US$ 200 miliar (Rp 2.978 triliun) kemungkinan menjadi alasannya.
Pembatalan negosiasi dagang ini tak bisa dianggap sepele. Pasalnya, jika salah satu dari kedua negara ini nantinya mengalah, pihak lainnya akan memiliki upper-hand dalam perundingan yang dilakukan. Jika AS mengalah dengan membatalkan pengenaan bea masuknya, hal ini akan dianggap oleh pihak China bahwa AS lebih membutuhkan relasi dagang dengannya. Sebaliknya, jika China yang mengalah dengan mengikuti sebagian dari tuntutan AS, maka AS kemungkinan besar akan mengeksploitasinya guna membuat China memenuhi seluruh tuntutannya.
Bisa jadi, negosiasi dagang antar kedua negara tak akan terjadi dalam waktu dekat. Sementara itu, bea masuk yang mulai efektif berlaku hari ini, terutama dari pihak AS (US$ 200 miliar), dipastikan akan 'menyakiti' perekonomian AS dan China.
Walaupun ada sentimen negatif berupa eskalasi perang dagang AS-China, laju indeks Strait Times tertolong oleh rilis data inflasi. Sepanjang bulan Agustus, tingkat inflasi inti di Singapura tercatat sebesar 1,9% YoY, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 2% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article China Batalkan Dialog Dengan AS, Bursa Saham Asia Melemah
Hubungan AS-China yang kian panas di bidang perdagangan membuat investor di bursa saham Hong Kong melakukan aksi jual secara besar-besaran. China kini telah resmi membatalkan rencana dialog perdagangan dengan AS. The Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat (21/9/2018) bahwa kubu China menolak proposal dari AS untuk mengirimkan dua orang delegasinya ke Washington, seperti dikutip dari CNBC International. Sikap Presiden AS Donald Trump yang tetap kekeh untuk mengenakan bea masuk baru senilai 10% terhadap berbagai produk China senilai US$ 200 miliar (Rp 2.978 triliun) kemungkinan menjadi alasannya.
Pembatalan negosiasi dagang ini tak bisa dianggap sepele. Pasalnya, jika salah satu dari kedua negara ini nantinya mengalah, pihak lainnya akan memiliki upper-hand dalam perundingan yang dilakukan. Jika AS mengalah dengan membatalkan pengenaan bea masuknya, hal ini akan dianggap oleh pihak China bahwa AS lebih membutuhkan relasi dagang dengannya. Sebaliknya, jika China yang mengalah dengan mengikuti sebagian dari tuntutan AS, maka AS kemungkinan besar akan mengeksploitasinya guna membuat China memenuhi seluruh tuntutannya.
Walaupun ada sentimen negatif berupa eskalasi perang dagang AS-China, laju indeks Strait Times tertolong oleh rilis data inflasi. Sepanjang bulan Agustus, tingkat inflasi inti di Singapura tercatat sebesar 1,9% YoY, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 2% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article China Batalkan Dialog Dengan AS, Bursa Saham Asia Melemah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular