
Rupiah Masih Terlalu Tangguh Bagi Yuan
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
21 September 2018 10:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah mampu menguat terhadap yuan saat ini. Aliran modal ke instrument pasar keuangan, disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab penguatan tersebut.
Pada Jumat (21/9/2018), pukul 10:34 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.164,35. Rupiah menguat 0,19% dibandingkan perdagangan kemarin. Penguatan ini telah terjadi selama 3 hari beruntun.
Penguatan rupiah pagi ini terhadap dolar Amerika Serikat (AS), memang jitu menarik aliran modal termasuk asing untuk masuk ke instrumen pasar keuangan Indonesia. Di pasar saham hingga pukul 10:25 WIB, aksi beli bersih oleh investor asing telah mencapai Rp 200,94 miliar.
Obligasi pemerintah pun ikut menerima berkah. Pergerakan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun, turun ke 8,208% dari sebelumnya 8,219%. Kondisi ini mencerminkan, permintaan obligasi naik sehingga harga ikut bergerak naik dan yield turun. Sementara dibandingkan dengan China, yield obligasi dengan tenor yang sama naik ke 3,709% dari sebelumnya 3,694%.
Permintaan yang menurun kemungkinan dipengaruhi tensi perang dagang, sehingga investor cenderung mengalihkan dananya ke pasar emerging market negara lain diantaranya Indonesia.
Sementara itu, Penguatan yang ada belum mendorong harga jual yuan di beberapa bank nasional turun di bawah Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 10:38 WIB:
Pada Jumat (21/9/2018), pukul 10:34 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.164,35. Rupiah menguat 0,19% dibandingkan perdagangan kemarin. Penguatan ini telah terjadi selama 3 hari beruntun.
Obligasi pemerintah pun ikut menerima berkah. Pergerakan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun, turun ke 8,208% dari sebelumnya 8,219%. Kondisi ini mencerminkan, permintaan obligasi naik sehingga harga ikut bergerak naik dan yield turun. Sementara dibandingkan dengan China, yield obligasi dengan tenor yang sama naik ke 3,709% dari sebelumnya 3,694%.
Permintaan yang menurun kemungkinan dipengaruhi tensi perang dagang, sehingga investor cenderung mengalihkan dananya ke pasar emerging market negara lain diantaranya Indonesia.
Sementara itu, Penguatan yang ada belum mendorong harga jual yuan di beberapa bank nasional turun di bawah Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 10:38 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 2.065,00 | Rp 2.216,00 |
Bank BRI | Rp 2.092,58 | Rp 2.245,77 |
Bank BCA | Rp 2.087,00 | Rp 2.215,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/dru) Next Article Perang Dagang Juga Bikin Rupiah Ikut Terjungkal
Most Popular